Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemkab Pessel Uji Kadar Katekin Dongkrak Nilai Jual Gambir

Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat memprioritaskan pengembangan komoditi gambir dengan menguji kadar katekin yang terkandung di dalamnya, guna meningkatkan nilai jual komoditas itu.
Tanaman gambir/YouTube
Tanaman gambir/YouTube

Kabar24.com, PADANG - Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat, memprioritaskan pengembangan gambir dengan menguji kadar katekin yang terkandung di dalamnya guna meningkatkan nilai jual komoditas itu.

Kabid Perkebunan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Pesisir Selatan (Pessel) Andi Masri menyebutkan uji kadar katekin penting dilakukan untuk meningkatkan harga jual produk itu.

“Dengan diketahuinya kadar ketekin di produk gambir, negosiasi harga bisa dilakukan berdasarkan kadar itu,” paparnya Rabu (24/1/2018).

Dia mengakui harga gambir di tingkat petani sering kali berfluktuasi karena tidak adanya standar yang jelas untuk menetapkan harga, sehingga petani cenderung enggan untuk mengembangkan komoditas tersebut.

Katekin adalah segolongan metabolit sekunder yang secara alami dihasilkan oleh tumbuhan dan termasuk golongan flavonoid. Senyawa ini memiliki aktivitas antioksidan, karena dua gugus fenol dan satu gugus dihidropiran yang dimilikinya.

Andi mengungkapkan dokumen uji katekin bisa dimanfaatkan oleh petani melalui kelompok tani maupun koperasi untuk melakukan negosiasi harga dengan perusahaan pembeli.

“Dengan dokumen uji katekin, kelompok tani bisa membuat kontrak kerjasama soal harga dengan perusahaan pengelola gambir,” ujarnya.

Adapun, Pemkab Pessel mencatatkan luas lahan tanaman gambir di delapan kecamatan mencapai 14.313 hektare dengan produksi mencapai 6.798 ton sepanjang tahun lalu.

Data Pemprov Sumbar menyebutkan dua daerah penghasil gambir di Sumbar yakni Kabupaten Pesisir Selatan dan Limapuluh Kota memasok ekspor gambir nasional hingga 80%, dengan negara tujuan ekspor di antaranya Singapura, Malaysia, Pakistan, Bangladesh, Sri Langka, Taiwan, Jepang, dan India.

Total jumlah petani gambir di Sumbar berkisar 9.377 kepala keluarga (KK) dengan luas tanaman gambir mencapai 28.325 hektare dengan produksi 26.782 ton per tahun.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menyebutkan pemda setempat membuka investasi pengembangan gambir, sebagai salah satu komoditas unggulan asal daerah itu.

“Kami buka peluang dan tawarkan investor untuk bangun pabrik pengolahan gambir di Sumbar. Lahannya ada dan dekat dengan kawasan pertanian, potensinya juga masih sangat besar,” ujarnya.

Dia mengakui selama ini ekspor gambir, terutama ke India sebagai eksportir terbesar masih dalam bentuk mentah. Padahal, jika ekspor dalam bentuk turunan seperti katekin dan tenin, harga jualnya di pasar internasional jelas lebih mahal.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Heri Faisal

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper