Bisnis.com, JAKARTA - Pelaksanaan pertemuan Senat AS di Washington D.C. ditunda hingga Sabtu (20/1/2018) pukul 12.00 waktu setempat, setelah hingga dini hari tidak membuahkan kesepakatan.
Berdasarkan pantauan siaran langsung dari Bloomberg, pertemuan yang berlangsung sejak Jumat (19/1) malam waktu setempat untuk mengambil kesepakatan terkait pendanaan sementara Pemerintah AS itu sarat proses tawar menawar. Voting terbuka pun tetap dibiarkan berjalan, meskipun hasilnya tidak mencapai ketentuan 60 suara.
RUU terkait pendanaan sementara yang dilempar parlemen itu berlaku hingga 16 Februari 2018. Namun, kejadian hingga dini hari tadi menjadi langkah pemblokiran dari Senat AS.
Para senator dari kubu Partai Republik pun terus melakukan penawaran dengan Partai Demokrat karena ada keinginan untuk memperpendek waktu, yakni hanya sampai 8 Februari 2018.
Kendati demikian, ketidakpastian kembali muncul terkait kecepatan pengesahan. Rapat Senat ini kemungkinan besar mengakomodasi kembali pemungutan suara untuk pendanaan yang lebih pendek, jika kubu Demokrat sepakat.
Kendati demikian, setiap UU baru tetap memerlukan suara lain di parlemen, yang juga akan diselenggarakan pada Sabtu ini.
Sementara itu, pasar keuangan terpantau mengabaikan drama kelumpuhan pemerintahan di Washington D.C. ini. Saham AS naik ke level tertinggi sepanjang masa setelah adanya laporan bahwa regulator akan melakukan pelonggaran aturan perbankan. Semua indeks ekuitas utama menguat dan S&P 500 naik 0,4%.
Seperti diketahui, government shutdown sebagian dimulai Sabtu dini hari waktu setempat.