Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sumbar Ajak Perum Perindo Garap Potensi Perikanan di Mentawai

Pemerintah Provinsi Sumatra Barat mengajak Perum Perikanan Indonesia (Perindo) ambil bagian dalam pengembangan potensi ikan dan kelautan di Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat.
Ilustrasi/Antara-Aditya Pradana Putra
Ilustrasi/Antara-Aditya Pradana Putra

Bisnis.com, PADANG—Pemerintah Provinsi Sumatra Barat mengajak Perum Perikanan Indonesia (Perindo) ambil bagian dalam pengembangan potensi ikan dan kelautan di Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat.

Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit menyebutkan potensi perikanan Sumbar sangat besar, terutama di kawasan laut Mentawai yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Kawasan laut itu, dinilai merupakan habitatnya berbagai macam jenis ikan.

“Potensi kelautan Mentawai ini sangat besar, dan perlu dikelola dengan baik untuk mencapai kesejahteraan masyarakat Mentawai,” katanya, Kamis (18/1/2018).

Makanya, dia meminta pemerintah pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Perum Perindo memfokuskan Mentawai sebagai salah satu pusat pengembangan perikanan dalam negeri.

Nasrul menyebutkan laut Mentawai memiliki potensi penangkapan dan budidaya ikan, seperti ikan tuna, cakalang, kerapu, dan lobster, dan berbagai jenis ikan lainnya.

Potensi itu, imbuhnya, belum mampu dikembangkan oleh masyarakat Mentawai, karena masih terbatasnya alat tangkap, pengetahuan di bidang perikanan, sarana pengelohan ikan, dan akses pemasaran.

“Harapan kami, potensi perikanan Mentawai ini bisa diterima Perum Perindo dalam rangka meningkatkan kesejahteraan nelayan,” ujarnya.

Dia menjamin Pemprov Sumbar akan mempermudah proses perizinan dan membantu fasilitas kerjasama Perum Perindo dengan Pemkab Kepulauan Mentawai untuk mengembangkan potensi perikanan daerah itu.

Selain itu, Sumbar juga meminta pemerintah pusat memberikan bantuan kapal patrol untuk melakukan pengawasan di wilayah laut Mentawai. Sebab potensi laut yang luas perlu dilakukan pengawasan guna memastikan pencurian ikan dan perusakan karang bisa diantisipasi.

“Atas nama pemerintah Sumbar, kami minta bantuan kepada pusat untuk pengadaan satu unit kapal pengawas yang memiliki kecepatan 38 knot per jam,” kata Nasrul.

Dirjen Pengelolaan Ruang Laut KKP Bramantio mengatakan Mentawai merupakan salah satu daerah yang menjadi prioritas pembangunan karena termasuk wilayah terluar.

“Pulau-pulau terluar sebagai garda terdepan untuk kesejahteraan masyarakat. Pemerintah akan memberikan perhatian dalam memajukan daerah terluar sesuai dengan potensi utama, yaitu potensi kelautannya,” ujarnya.

Dia mengajak masyarakat untuk ikut serta dan mendukung pembangunan potensi kelautan daerah itu, sebab ada tiga buah pulau terluar di Kepulauan Mentawai masuk dari total 111 pulau di Indonesia.

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sumbar Yosmeri mengatakan potensi perikanan Mentawai dan wilayah Sumbar secara keseluruah belum tergarap maksimal.

Menurutnya, produksi ikan tangkap Sumbar per tahun baru mencapai sekitar 200.000 ton dari potensi 565.000 ton per tahun.

Seperti potensi ikan tuna misalnya, mencapai 124.630 ton per tahun yang mencakup luas pantai barat Sumbar 915.000 km per segi dengan tingkat pemanfaatan baru 26,2 %.

Begitu juga, jenis ikan yang diekspor, seperti tuna yellow fin memiliki potensi 23.343 ton per tahun, tetapi baru termanfaatkan 19,2%. Tuna big eye memiliki potensi tangkap 19.332 ton dengan pemanfaatan 19,2%, dan cakalang atau skipjack tuna memiliki potensi 65.000 ton per tahun dengan pemanfaatkan baru 19,1%.

“Masih rendahnya produksi ikan ini, disebabkan peralatan nelayan yang masih seadanya dalam melaut serta metode konvensional dalam penangkapan,” katanya.

Dia menuturkan pemda setempat sudah memberikan bantuan secara bertahap kepada kelompok nelayan, berupa mesin tempel, alat tangkap, dan alah pelacak keberadaan ikan untuk meningkatkan produksi ikan daerah itu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Heri Faisal

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper