Bisnis.com, JAKARTA - Tontowi Ahmad Peraih Emas Bulutangkis Ganda Campuran, Olimpiade Rio 2016 dan Liliyana Natsir Peraih Emas Bulutangkis Ganda Campuran, Olimpiade Rio 2016 diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) melalui formasi khusus bersama dengan 135 atlet nasional berprestasi lainnya.
Pengangkatan 137 atlet berprestasi yang pernah mengangkat nama Indonesia di forum dunia sebagai PNS itu dilakukan pada , Rabu (17/1) pagi, dalam upacara di Halaman Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga, Jakarta.
Selain Tontowi dan Lilyana, nama lainnya yakni Ni Nengah Widiasih (Peraih Emas Angkat Berat, ASEAN Para Games 2017), Eki Febri Ekawati (Peraih Emas Tolak Peluru, SEA Games 2017), Kevin Sanjaya (Peraih Emas Ganda Putra, All England 2017), dan Marcus Ferinaldi (Peraih Emas Ganda Putra, All England 2017). Kemudian Eki Febri Ekawati (Peraih Emas Tolak Peluru, SEA Games 2017), Eko Yuli Irawan (Peraih Perak Angkat Besi, Olimpiade Rio 2016), Sri Wahyuni Agustiani (Peraih Perak Angkat Besi, Olimpiade Rio 2016), Rifda Irfana Luthfi (Peraih Emas Senam, SEA Games 2017), I Gede Siman Sudartawa (Peraih Emas Renang, SEA Games 2017), Mohammad Ahsan (Peraih Emas Bulutangkis Ganda Putra, Asian Games 2014), Hendra Setiawan (Peraih Emas Bulutangkis Ganda Putra, Asian Games 2014).
Selanjutnya, Greysia Polii (Peraih Emas Bulutangkis Ganda Putri, Asian Games 2014), Anthoni Gintings (Peraih Emas Badminton Asia Team Championship 2016, Peraih Perak Thomas Cup 2016), Kevin Sanjaya (Peraih Emas Ganda Putra, All England 2017) Marcus Ferinaldi (Peraih Emas Ganda Putra, All England 2017), Christopher Rungkat (Peraih Emas Tenis, SEA Games 2017) dan Lindswel Kwok (Peraih Emas Wushu, SEA Games 2015 dan 2017, Peraih Perak Taijiquan Championship Polandia 2016).
Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN RB) Asman Abnur yang hadir dalam upacara tersebut bersama Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengatakan, prioritas pengangkatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) formasi khusus dari kalangan atlet berprestasi adalah berdasarkan capaian prestasinya mulai dari tingkat dunia maupun tingkat Asean.
“Kita berharap dengan adanya motivasi baru ini para atlet tidak memikirkan lagi hal-hal terkait dengan apa pekerjaan mereka di masa depan, jadi formasi khusus PNS ini mereka telah ada kepastian di masa depannya,” ujar Asman dalam siaran pers yang dikutip dari setkab.go.id.
Formasi khusus ini, menurut Menteri PANRB, adalah langkah konsisten di tahun-tahun mendatang. Berbeda dengan formasi umum yang memakai tes dan lain sebagainya formasi khusus ini hanya tes TKB (Tes Kompetisi Bidang).
“Formasi khusus ini tidak seperti tes PNS biasa, meskipun tetap ada proses yang berjalan seperti pra-jabatan dan sebagainya hingga penempatannya setelah pra-jabatan, insha Allah ini konsisten di tahun-tahun berikutnya sebagai suntikan motivasi di bidang atlet/olahragawan,” jelas Asman
Mengenai penempatan PNS atlet tersebut, Menteri PANRB Asman Abnur menyerahkan sepenuhnya kepada pihak Kemenpora.”Sementara menjadi atlet tentu juga menjadi pegawai di Kemenpora setelah dia tidak jadi atlet lagi maka bisa dia didistribusikan sebagai pelatih di seluruh kementerian/lembaga atau dispora yang membutuhkan,” terangnya.
Menpora Imam Nahrawi menjelaskan, pengangkatan 137 atlet berprestasi menjadi PNS itu merupakan komitmen besar dari Presiden Joko Widodo bahwa ujungnya para atlet harus diberikan penghargaan tidak hanya bonus tetapi masa depan mereka yang berkelanjutan seperti menjadi Aparatur Sipil Negara.
“Sesuai arahan MenPANRB sejumlah atlet ini diangkat di Kemenpora dan aktif juga sebagai atlet dan pelatih tetapi pada saatnya mereka butuh pulang kampung misalnya, maka di situ kita akan mendistribusikan mereka di Dispora setempat maupun klub-klub sebagai pelatih,” kata Menpora.
Ke-137 atlet yang diangkat menjadi PNS itu adalah mereka yang meraih medali di olimpiade dan paralympiade (medali emas, perak, perunggu) atau kejuaraan tingkat dunia lainnya, peraih medali di ajang Asian Games (medali emas dan perak) dan peraih medali emas pada SEA Games (2015 hingga 2017), sesuai dengan janji Presiden Jokowi bahwa atlet normal dan disabilitas mendapatkan penghargaan yang sama.