Bisnis.com, JAKARTA - Mantan penasihat Presiden AS Donald Trump, Steve Bannon, menolak menjawab pertanyaan dari tim penyelidik bentukan DPR AS terkait keterlibatan Rusia dalam Pemilu 2016.
Seperti dilansir dari Reuters, Rabu (17/1/2018), Bannon tetap menolak menjawab pertanyaan yang diajukan walaupun tim tersebut telah mengeluarkan surat perintah dari pengadilan. Pengacara Bannon juga memintanya untuk tidak menjawab pertanyaan apapun.
Bannon disebut-sebut sebagai orang pertama yang dikirimi surat perintah pengadilan oleh Robert Mueller, kepala tim penyelidik.
Hubungan antara Trump dan Bannon rusak setelah Bannon mengungkapkan adanya pertemuan antara pihak Rusia dengan tim kampanye Trump pada 2016. Bannon menyebut anggota tim kampanye Trump yang ikut serta dalam pertemuan itu, salah satunya Donald Trump Jr., sebagai pengkhianat.
Hal itu disampaikannya dalam buku karya Michael Wolff yang bertajuk Fire and Fury: Inside the Trump White House. Buku itu juga menggambarkan Trump sebagai seseorang yang kekanak-kanakan.