Kabar24.com, PADANG - Pemerintah Provinsi Sumatra Barat mengharapkan penerbangan langsung ke Singapura berkontribusi meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Sumbar.
Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit yakin penerbangan langsung Padang - Singapura akan berkontribusi meningkatkan kunjungan wisman ke Sumbar.
“Singapura ini hub bagi wisatawan dari berbagai negara. Dengan adanya penerbangan langsung ini akan berdampak terhadap Sumbar,” katanya pada Senin (15/1/2018).
Selama ini, ujarnya, jalur langsung wisatawan menuju Sumbar hanya dari Kuala Lumpur. Sisanya wisatawan asing yang masuk ke Sumbar malalui, Jakarta, Medan, Batam, atau Denpasar.
Sesuai pencatatan Badan Pusat Statistik (BPS), wisman hanya dihitung masuk di pintu imigrasi pertama. Misalnya, wisatawan dari Singapura hendak ke Sumbar atau daerah lainnya di Indonesia tetapi masuknya lewat Batam, maka yang dihitung adalah pintu masuk Batam saja. Begitu juga dengan daerah lain.
Oleh sebab itu, dengan mulai beroperasinya penerbangan Padang - Singapura mulai 9 Februari mendatang, Nasrul meyakini jumlah wisatawan yang datang ke Sumbar bakal meningkat signifikan dari tahun lalu.
Untuk itu, dia meminta pemerintah kabupaten/kota dan pelaku bisnis pariwisata untuk meningkatkan infrastruktur pendukung pariwisata dan pelayanan kepada wisatawan, sehingga memberikan kenyamanan dan rasa aman bagi pelancong.
Adapun, data BPS sepanjang tahun lalu mencatatkan sampai November 2017 kunjungan wisman ke Sumbar melalui pintu Bandara Internasional Minangkabau (BIM) dan Pelabuhan Teluk Bayur mencapai 47.745 orang atau naik 7,39% dari tahun sebelumnya yang hanya 44.461 orang.
Sebagian besar, dari jumlah wisatawan tersebut atau sekitar 83% berasal dari Malaysia, sisanya dari Australia, Thailand, Singapura, Inggris, Perancis, Jerman, China, Amerika Serikat, Jepang, dan Filipina.
Sementara itu, untuk kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) sepanjang tahun lalu naik 7% menjadi sekitar 7,8 juta orang dari tahun sebelumnya 7,3 juta orang.
Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Oni Yulfian menyebutkan perbaikan sejumlah objek wisata di Sumbar berkontribusi meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah itu, baik domestik maupun wisman sepanjang tahun lalu.
“Kalau domestik naiknya sekitar 7%, dan manca negara naik sekitar 5%,” kata Oni.
Dia menyebutkan angka kunjungan itu hanya perkiraan mengacu tingkat transportasi udara domestik, tingkat keterisian hotel, dan kunjungan ke objek-objek wisata.
“Jadi, memang belum ada skema penghitungan yang pasti, ini sebatas perkiraan angka kasar. Kami lagi siapkan metode model penghitungan untuk memantau pergerakan wisatawan domestik,” ujarnya.
Oni optimistis kunjungan wisatawan domestik ke Sumbar bakal meningkat, mengingat fokus pemerintah daerah memprioritaskan pengembangan pariwisata. Apalagi, sejumlah kabupaten dan kota juga giat memperbaiki objek wisata.
Sejauh ini, Sumbar bisa disebut adalah daerah tujuan wisata oleh masyarakat dari provinsi tetangga, seperti Sumatra Utara, Jambi, Riau, Bengkulu, dan Kepulauan Riau, juga dari Jakarta, Jawa Barat, dan daerah lainnya.