Bisnis.com, MAKASSAR - Kinerja ekspor Sulawesi Selatan sepanjang tahun lalu terkoreksi hingga 11,59% seiring dengan pelemahan sejumlah komoditas utama daerah tersebut.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan (Sulsel) Nursam Salam mengatakan komoditas utama berklasifikasi ekspor yang mengalami pelemahan sangat dalam pada 2017 adalah kakao serta yang berasal dari sektor kelautan dan perikanan.
BPS menyebutkan nilai ekspor Sulsel pada 2017 adalah US$1,02 miliar, terkoreksi cukup dalam dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya yang mencapai US$1,15 miliar. Pelemahan itu dipicu oleh penurunan kinerja kakao yang terkoreksi hingga 66,53% menjadi US$53,41 juta serta komoditas perikanan dan kelautan yang merosot 37,09% menjadi US$67,52 juta.
"Penurunan kinerja sepanjang 2017 bisa tertahan karena komoditas nikel sebagai penyumbang terbesar ekspor Sulsel masih bisa bergerak naik 7,74%," terangnya, Senin (15/1/2018).
Nikel memiliki porsi 61,67% terhadap total nilai ekspor Sulsel sepanjang 2017, atau sebesar US$629,33 juta.
Selain kakao, kelompok biji-bijian dan tanaman obat ikut memberikan andil dalam menahan pelemahan kinerja ekspor Sulsel. Kelompok komoditas ini mencatatkan ekspor sebesar US$98,16 juta atau tumbuh 15,17% dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya.