Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertemuan Pemerintah Venezuela dan Oposisi Berakhir Tanpa Hasil

Pertemuan antara Pemerintah Venezuela dan pemimpin oposisi negara Amerika Latin itu, yang dilakukan untuk membahas kondisi terakhir Venezuela, berakhir tanpa hasil.
Pendukung kubu oposisi meneriakan tuntutan anti pemerintah Venezuela./Reuters
Pendukung kubu oposisi meneriakan tuntutan anti pemerintah Venezuela./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Pertemuan antara Pemerintah Venezuela dan pemimpin oposisi negara Amerika Latin itu, yang dilakukan untuk membahas kondisi terakhir Venezuela, berakhir tanpa hasil.

Reuters melansir Minggu (14/1/2018), kedua pihak menyatakan sudah ada titik temu tapi mereka membutuhkan waktu lebih untuk berbicara detil sehingga akan melakukan pertemuan lanjutan pada 18 Januari 2018. Republik Dominika kembali menjadi tempat berlangsungnya perundingan.

Hasil ini memperpanjang perselisihan antara pemerintah dan pihak oposisi, yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun. Kedua pihak juga sebenarnya telah menggelar pertemuan pada Desember 2017.

Meski demikian, Presiden Republik Dominika Danilo Medina menyampaikan optimismenya mengenai kemajuan perundingan yang terjadi. Medina menjadi pemimpin dalam negosiasi ini.

"Walaupun kita telah membuat sejumlah perkembangan penting, kami masih memiliki banyak hal yang harus didiskusikan," ujarnya.

Namun, tidak disebutkan perkembangan apa saja yang sudah dicapai. Perwakilan negara tetangga yakni Bolivia, Chile, Meksiko, dan Nikaragua juga turut hadir dalam pertemuan tersebut.

Perundingan itu dilakukan di tengah krisis yang sedang mengguncang Venezuela. Negara Amerika Selatan ini tengah menghadapi kekurangan pasokan makanan dan kebutuhan sehari-hari.

Pihak oposisi meminta Presiden Nicolas Maduro menerima bantuan kemanusiaan dari luar negeri dan membebaskan ratusan aktivis politik yang ditahan pemerintah. "Kerja intensif selama hari-hari ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan rakyat Venezuela. Mereka harus memiliki harapan," tutur Julio Borges, yang merupakan pemimpin parlemen Venezuela yang dikuasai oposisi.

Adapun pemerintah menginginkan pihak oposisi mendukung pencabutan sanksi yang dijatuhkan AS.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper