Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan e-commerce terbesar China, Alibaba Group Holding Ltd, berencana melantai di bursa Hong Kong.
"Berani berbicara seperti ini menandai komitmen yang kuat sehingga kami benar-benar akan mempertimbangkan bursa Hong Kong secara serius," kata pendiri Alibaba Jack Ma, seperti dilansir dari Reuters, Selasa (9/1/2018).
Pernyataan itu disampaikan setelah Chief Executive Hong Kong Carrie Lam menyampaikan keinginannya agar Alibaba kembali ke Hong Kong untuk listing. Namun, juru bicara Alibaba belum menjelaskan lebih detil mengenai rencana tersebut.
Alibaba sebelumnya sudah melantai di bursa New York pada 2014, dengan nilai mencapai US$25 miliar, setelah rencana go public di Hong Kong gagal.
Hong Kong Stock Exchange (HKEX) sudah mempersiapkan perubahan regulasi yang memungkinkan perusahaan China yang inovatif dan memiliki kapitalisasi pasar lebih dari 10 miliar dolar AS dan sudah listing lebih dulu di bursa New York, Nasdaq, atau London untuk mencatatkan sahamnya di Hong Kong.
"Kami juga membuat tahapan baru untuk secondary listing di Hong Kong untuk menarik perusahaan dari sektor yang sedang berkembang dan inovatif. Kami menyadari bahwa banyak perusahaan ekonomi baru yang sukses yang telah terdaftar di AS dan Inggris akan mendapatkan keuntungan dari perubahan ini," kata Chief Executive HKEX Charles Li.
HKEX tengah berambisi menjadi lokasi IPO besar dunia, terutama bagi perusahaan-perusahaan China, dan mengalahkan bursa New York.
