Bisnis.com, JAKARTA - Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel) akan mengadakan pertemuan formal pertama sejak lebih dari 2 tahun untuk membicarakan masalah teknis tentang keikutsertaan delegasi Korut ke Olimpiade Musim Dingin, bulan depan.
Reuters melansir, Selasa (9/1/2018), pertemuan itu sedianya digelar hari ini. Meskipun hanya direncanakan untuk membahas masalah Olimpiade Musim Dingin yang bakal diselenggarakan di Pyeongchang, Korsel, tapi pertemuan kedua negara bakal diawasi dengan ketat oleh dunia internasional.
Pasalnya, saat ini tensi di Semenanjung Korea sedang tinggi karena ada kekhawatiran atas pengembangan nuklir Korut.
"Pertemuan nanti akan difokuskan pada partisipasi Korut pada Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang dan persiapan kami berpusat pada beberapa permintaan dari Korut demi penyelenggaraan acara yang damai," ujar juru bicara Kementerian Unifikasi Korsel Baek Tae Hyun.
Namun, isu-isu lain yang menyangkut perbaikan hubungan kedua negara juga akan dibicarakan.
Menteri Unifikasi Korsel Cho Myong Gyon mengungkapkan perwakilannya sudah mempersiapkan pembahasan mengenai kelanjutan reuni para anggota keluarga yang terpisah dalam Perang Korea pada periode 1950-1953. Perang tersebut sejatinya hanya berakhir pada gencatan senjata dan kedua negara sekarang masih dalam masa perang.
Adapun delegasi Korut bakal dipimpin oleh Kepala Komite Reunifikasi Damai Tanah Air Ri Son Gwon. Wakil Kepala Komite Reunifikasi Damai Tanah Air Jon Song Su dan salah satu direkturnya, Hwang Chung Song, juga bakal hadir.
Beberapa pejabat pemerintah Korsel bahkan berharap kedua negara bisa berjalan di bawah bendera tunggal pada defile upacara pembukaan.
Dalam pertemuan hari ini, lima pejabat tinggi dari masing-masing negara akan bertemu di Peace House di Panmunjom, sebuah desa yang berada di sisi Korsel. Pertemuan bakal dimulai pada pukul 10.00 pagi waktu setempat.
Nantinya, kamera dan mikrofon akan dipasang di dalam ruangan agar para pejabat kedua negara bisa saling mengawasi jalannya pertemuan.