Bisnis.com, DENPASAR - Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar bersama para pelaku usaha pariwisata melakukan finalisasi Standar Operasional Prosedur (SOP) mitigasi bencana Gunung Agung.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar M. A. Dezire Mulyani mengatakan bersama para pemangku kepentingan pariwisata mengupayakan berbagai cara untuk menjamin keberadaan wisatawan di Denpasar jika terjadi erupsi Gunung Agung dan berdampak terhadap penutupan Bandara Ngurah Rai.
“Upaya ini dilakukan untuk meminimalisasi dampak yang ditimbulkan akibat aktivitas Gunung Agung yang saat ini masih dalam status Awas,” ujarnya, Kamis (4/12/2018).
Penyusunan SOP mitigasi bencana ini juga dilakukan bersama Bali Tourism Hospitality (BTH) yang merupakan perkumpulan pelaku usaha pariwisata yang dinisiasi Kementerian Pariwisata untuk melakukan penanganan secara terintegrasi terhadap wisatawan yang terdampak bencana Gunung Agung.
Simulasi atas SOP mitigasi bencana ini telah dilakukan dan kini masuk tahap finalisasi serta menunggu penetapan.
Dezire menambahkan Dinas Pariwisata Kota Denpasar bersama Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kota Denpasar telah menandatangani nota kesepahaman, sehingga wisatawan yang sedang berada di Denpasar saat bandara ditutup tetap mendapatkan pelayanan maksimal. Di dalamnya termasuk pemberian fasilitas penginapan selama satu malam secara gratis dan menawarkan harga terendah yang berlaku ketika wisatawan hendak memperpanjang kunjungan akibat bandara ditutup.
Kerja sama juga dilakukan dengan Perkumpulan Angkutan Wisatawan Bali (Pawiba) yang siap menyediakan layanan transportasi gratis menuju bandara terdekat yakni Bandara Internasional Lombok di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Bandara Banyuwangi di Jawa Timur, Bandara Juanda di Jawa Timur, dan Bandara Soekarno-Hatta di Jakarta.
Dezire mengklaim Kota Denpasar yang berjarak sekitar 60 kilometer sangat aman bagi aktivitas wisatawan.