Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perayaan Natal di India Dapat Ancaman Kelompok Hindu Sayap Kanan

Pihak berwenang di negara bagian Uttar Pradesh, India memerintahkan polisi untuk memastikan Natal berjalan damai setelah kelompok sayap kanan Hindu mengancam akan mengganggu perayaan tersebut.
Parade Santa Claus diiringi pasukan berkostum Elf dan Marching Band dari berbagai karakter. Parade ini disiapkan Universal Studio Singapore (USS) menyambut perayaan Natal dan Tahun Baru 2018./Bisnis.com-Feni Freycinetia
Parade Santa Claus diiringi pasukan berkostum Elf dan Marching Band dari berbagai karakter. Parade ini disiapkan Universal Studio Singapore (USS) menyambut perayaan Natal dan Tahun Baru 2018./Bisnis.com-Feni Freycinetia

Kabar24.com, JAKARTA--Pihak berwenang di negara bagian Uttar Pradesh, India memerintahkan polisi untuk memastikan Natal berjalan damai setelah kelompok sayap kanan Hindu mengancam akan mengganggu perayaan tersebut.

Kelompok Jagran Manch mengirim surat ke berbagai sekolah di kota Aligarh meminta mereka agar tidak merayakan Natal.

Mereka berdalih perayaan Natal tersebut akan menjadi sebuah langkah menuju 'pemaksaan pindah agama' terhadap para murid Hindu. Negara bagian itu dikuasai oleh partai Hindu nasionalis BJP (Bharatiya Janata) yang dipimpin oleh Perdana Mentri Narendra Modi.

Seorang pejabat mengatakan, semua aparat di berbagai pelosok telah diperintahkan untuk melakukan tindakan tegas terhadap siapa pun yang mencoba menghalangi perayaan Natal.

Sonu Savita, seorang pengurus kelompok Hindu Jagran Manch, mengatakan kepada surat kabar The Times of India bahwa "di sekolah-sekolah Kristen, siswa-siswa Hindu diminta untuk membawa mainan, hadiah dan merayakan Natal. Ini adalah cara mudah untuk menarik mereka pindah ke agama Kristen".

"Jika sekolah-sekolah ini tidak mematuhi arahan kami, kami akan melakukan demonstrasi di luar gedung-gedung sekolah itu," kata sekretaris kelompok tersebut, Sanju Bajaj sebagaimana dikutip BBC.com, Jumat (22/12).

Sebelumnya, beberapa hari lalu enam penyanyi paduan suara ditangkap di negara bagian Madhya Pradesh setelah seorang pria menuduh mereka mencoba memaksanya pindah ke agama Kristen.

Salah seorang yang ditangkap adalah seorang profesor di sebuah perguruan teologi Katolik. Kelompok itu mengaku hanya mengunjungi desa-desa untuk menyanyikan lagu-lagu.

Pria yang mengadukan kejadian itu mengatakan kelompok tersebut, termasuk sang profesor, sebelumnya memintanya untuk "menyembah Yesus Kristus" dan menawarkan uang kepadanya agar pindah agama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper