Kabar24.com, JAKARTA - Kementerian Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi optimistis dapat mempercepat pengentasan kemiskinan di berbagai desa di Indonesia melalui program padat karya cash.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo mengatakan program itu mendukung pembangunan yang telah dilaksanakan untuk mempercepat pengentasan kemiskinan di berbagai desa.
“Salah satu dampak dari berbagai program tersebut adalah adanya penurunan angka kemiskinan dan pengangguran di kawasan perdesaan di Indonesia,” katanya dalam situs resmi Kemendes DTT pada Kamis (21/12/2017).
Program padat karya cash secara resmi dipayungi Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri yang ditanda tangani di Jakarta pada 18 Desember 2017 untuk segera dilaksanakan pada awal 2018 dengan menyasar 1.000 desa di 100 kabupaten.
Adapun SKB itu ditanda tangani oleh Mendes PTT Eko Putro Sandjojo, Mendagri Tjahjo Kumolo, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, disaksikan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.
Eko menyatakan optimistis program padat karya cash tersebut dapat semakin mempercepat upaya penurunan angka kemiskinan di kawasan perdesaan di Indonesia.
Apalagi, lanjutnya, saat ini Kemendes PDTT telah mengembangkan berbagai program baru yang bersifat lintas kementerian/lembaga dengan berkolaborasi dengan banyak kalangan.
Berbagai kalangan yang dimaksud antara lain Badan Usaha Milik Negara hingga swasta seperti dalam pengembangan produk unggulan kawasan perdesaan (Prukades) dan pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
“Kami mengembangkan berbagai program dengan skema bisnis yang lebih jelas baik dari sisi permodalan, pengelolaan hingga ketersediaan akses pasar terhadap berbagai produk unggulan di kawasan perdesaan,” ujarnya.
Menurutnya, berdasarkan data dari Biro Pusat Statistik (BPS) selama 3 tahun terakhir ini telah terjadi penurunan angka kemiskinan di kawasan perdesaan sebesar 4,5%.
Sementara itu, lanjutnya, angka pengangguran di kawasan perdesaan sekarang ini justru lebih rendah dibandingkan dengan angka pengangguran di kawasan perkotaan.