Kabar24.com, JAKARTA - Politikus Golkar Ahmadi Noor Supit menuturkan bahwa ada beberapa posisi penting yang bakal dirombak setelah Airlangga Hartarto dikukuhkan sebagai Ketua Umum Partai Golkar, yaitu sekretaris jenderal, bendahara umum, koordinator bidang kepartaian, dan koordinator pemenangan pemilu.
Beberapa nama sudah muncul untuk mengisi jabatan tersebut. Contohnya, Firman Soebagyo atau Erwin Aksa sebagai bendahara umum, menggantikan Robert Kardinal. Selain itu, ucap dia, koordinator kepartaian akan diisi oleh Nurdin Halid, yang merupakan ketua harian saat ini.
“Tapi semua bisa berubah,” kata Ahmadi, Selasa (19/12/2017).
Pejabat Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, disebut-sebut akan merombak kepengurusan internal partai setelah dikukuhkan menjadi orang nomor satu di partai berlambang beringin tersebut.
Koordinator Pemenangan Pemilu Wilayah Jawa dan Sumatera Partai Golkar Nusron Wahid menuturkan bahwa perombakan itu akan dilakukan secara besar-besaran.
“Kami ingin Golkar bersih,” ujarnya, di Jakarta Convention Centre.
Baca Juga
Airlangga, Nusron melanjutkan, nantinya akan melihat latar belakang para pengurus. Untuk pengurus yang mempunyai masalah hukum dan tidak aktif di partai, bakal dicopot.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan peralihan kepengurusan Golkar harus memperhatikan kualitas dan kredibilitas kader partai. Menurut dia, semua posisi harus diisi oleh sosok yang bersih, baik dari segi etik maupun hukum.
“Ini untuk mematangkan Golkar,” kata Kalla.
Sekretaris Jenderal Golkar Idrus Marham mempersilakan Airlangga merombak kepengurusan Golkar. Namun, dia meminta agar kesolidan partai tetap menjadi pertimbangan utama.
“Jangan asal memangkas orang tanpa alasan jelas dan menggeneralisasi seluruh kroni Setya dihilangkan," ujarnya.
Adapun Airlangga Hartarto masih belum bersedia banyak berkomentar mengenai rencana perombakan kepengurusan Golkar tersebut.
“Lihat nanti saja,” katanya.