Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Pesan Soebronto Laras Untuk Bisnis Indonesia di Usia 32 Tahun

Soebronto yang dikenal Bos Indomobil Group ini mengaku setiap terbang dengan maskapai, selalu meminta Bisnis Indonesia. Hal itu, memang menjadi kelebihan kita, dan pengusaha menjadi keharusan membacanya. Jadi Bisnis Indonesia itu harus menjadi nomor satu yang dibaca para pengusaha khususnya.
Soebronto Laras selaku Komisaris PT Jurnalindo Aksara Grafika, penerbit Bisnis Indonesia, memberikan wejangannya seputar lanskap industri media massa dewasa ini dan tantangannya ke depan.
Soebronto Laras selaku Komisaris PT Jurnalindo Aksara Grafika, penerbit Bisnis Indonesia, memberikan wejangannya seputar lanskap industri media massa dewasa ini dan tantangannya ke depan.

Bisnis.com, JAKARTA – Bisnis Indonesia hari ini, Kamis 14 Desember 2017 tepat berusia 32 tahun. Dalam peringatan Hari Ulang Tahun itu, Soebronto Laras selaku Komisaris PT Jurnalindo Aksara Grafika, penerbit Bisnis Indonesia, memberikan wejangannya seputar lanskap industri media massa dewasa ini dan tantangannya ke depan.

Menurut Soebronto, tantangan media massa konvensional adalah media Internet. Saat ini, media internet sudah mencapai 6 juta--7 juta media online, yang kehadirannya sudah mengganggu media konvensional terutama media cetak.

Akan tetapi, Bisnis Indonesia masih dalam posisi yang cukup diuntungkan karena bergerak di captive market. “Melihat profil pembaca koran kita, ini rasanya karena Bisnis Indonesia itu captive market pembacanya adalah para pengusaha, jadi para pengusaha itu merasa kalau enggak baca Bisnis Indonesia itu enggak afdol,” ujarnya saat memberikan sambutan HUT di Wisma Bisnis Indonesia, Kamis (14/12).

Soebronto yang dikenal Bos Indomobil Group ini mengaku setiap terbang dengan maskapai, selalu meminta Bisnis Indonesia. “Hal itu, memang menjadi kelebihan kita, dan pengusaha menjadi keharusan membacanya. Jadi Bisnis Indonesia itu harus menjadi nomor satu yang dibaca para pengusaha khususnya.”

Akan tetapi, industri media menghadapi tantangan serius ke depannya, sehingga kita harus menyadari apalagi yang harus kita ketahui di industri media ini?

Soebronto menyoroti pentingnya melihat periklanan, yang trennya terus turun saat ini menjadi sekitar Rp21 triliun menurut Nielsen. Padahal 3 tahun lalu masih Rp25 triliun. Kondisi itu, akan terus terjadi sebagai declining process apakah itu karena e-commerce, atau e-information dan sebagainya.

“Jadi kita harus mengetahui apa yang harus kita lakukan di sini. Karena jumlah media Koran pada tahun 2013 mencapai 268 media, sekarang ini cuma tersisa sekitar 190 media. Jadi turunnya cukup drastis. Kondisi ini tentunya merupakan fenomena yang harus kita ketahui ke depan bagaimana.”

Selain itu, Soebronto juga menyinggung tentang era milenial, yang memang menghantui semua industri. “Saya juga sebagai pengusaha risau melihat ini semua. Karena era milenial yang populasinya hampir 60% dalam 3 tahun mendatang, populasi yang berusia 17—30 tahun ini akan mendominasi, yang pola pikirnya sudah berubah.”

Oleh karena itu, Soebronto men-challenge manajemen untuk menjaga posisi Bisnis Indonesia sebagai pemimpim di captive market. “Jadi ini yang harus kita jaga, media kita ini menjadi media yang betul-betul punya captive market, dan dibutuhkan pembacanya. Karena itu kuncinya.”

Soebronto menggambarkan tantangan dunia usaha keseluruhan ke depan ini memang mengerikan. “Tapi rasanya saya punya keyakinan, karena kita memiliki manajemen yang cukup tangguh dipimpin oleh Ibu Lulu Terianto, Dirut Bisnis Indonesia. If you want to do something, you can do it. Mudah-mudahan ke depan ini akan menjadi jalannya kita,” harap Soebronto.

“Sebentar lagi, kita akan menyambut Natal dan Tahun Baru 2018. Semua orang bicara economic challenges, pengusaha dan berbagai kalangan berbicara tantangan tahun depan, dan partanyaannya what to do? Jadi saya yakin kalau kita bersama-sama menyatu, we fight together, rasanya kita akan menjadi yang terbaik. Marilah kita sama-sama bertekad, satukan semangat kita, membawa perusahaan lebih baik.”


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fajar Sidik
Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper