Kabar24.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mendesak adanya reformasi imigrasi pasca serangan bom rakitan di New York Senin lalu yang dilakukan oleh pria asal Bangladesh.
Dilansir Reuters, Trump mengatakan adanya kebutuhan mendesak bagi Kongres untuk memberlakukan undang-undang reformasi imigrasi guna mencegah hal serupa terjadi kembali.
Dalam sebuah pernyataan, Trump mengatakan tersangka telah memasuki Amerika Serikat dengan visa imigran keluarga, dan mendapat manfaat dari kebijakan AS yang dikenal sebagai migrasi berantai. Menurutnya, kebijakan tersebut tidak sesuai dengan keamanan nasional.
Sebelumnya, Akayed Ullah (27 tahun) ditangkap setelah melakukan peledakan di lorong stasiun kereta bawah tanah yang terhubung dengan Port Authority Bus Terminal, satu blok dari Times Square, Manhattan, New York.
Menurut komisaris kepolisian New York, pelaku mengikat bom di dalam pipa pada tubuhnya dengan tali. Akibat ledakan tersebut, pelaku mengalami luka bakar, sedangkan tiga orang lain juga terkena ledakan dan menglami luka ringan.
Walikota New York, Bill de Blasio mengatakan pada konferensi pers sesaat setelah kejadian mengatakan bahwa insiden tersebut merupakan sebuah usaha serangan teroris.
"Sebagai warga New York, kegiatan kita sering menggunakan kereta bawah tanah. Ketika kita mendengar sebuah serangan di kereta bawah tanah, ini sangat mengganggu," kata de Blasio, seperti dikutip Reuters.