Kabar24.com, JAKARTA—Koordinator Bidang Ekonomi DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto menilai musyawarah nasional luar biasa sebagai langkah tepat memperbaiki partai berlambang beringin tersebut.
Seperti diketahui, saat ini citra dan elektabilitas partai terus tergerus karena Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto terseret kasus korupsi besar, KTP berbasis elektronik.
Masalah itu pun menggerus soliditas dalam tubuh partai karena afiliasi kader terpecah menjadi kelompok pro perubahan dan pro status quo. Kelompok kedua dinilai loyalis Setya Novanto.
“Munaslub sudah tepat. Diperbaiki, agar Partai Golkar bangkit, karena kita tidak punya kemewahan waktu. Kita harus konsolidasi untuk bangkit dan berubah menjadi partai bersih dalam waktu setengah tahun ke depan karena 2018 dan 2019 ini sudah tahun politik,” ujarnya, Minggu (10/12/2017).
Dia mengakui, munaslub adalah dorongan dari semua DPD I Partai Golkar yang menginginkan agar partai diperbaiki.
Menurut salah satu calon kuat Ketua Umum Partai Golkar itu, ke depan seluruh kader harus bahu-membahu baik yang di DPP maupun DPD untuk bekerja membenahi nama partai di mata masyarakat.
Dia pun menyebut, di pusat maupun di daerah anggota DPR dan DPRD yang berasal dari Partai Golkar harus mulai bekerja agar bisa kembali ke peringkat teratas dalam pemilu selanjutnya.
Partai Golkar selalu berada pada posisi dua besar pemilu legislatif sejak era reformasi. Pada pemilu 1999 Partai Golkar meraih suara terbesar kedua setelah PDIP.
Pada 2004, langsung di bawah komando Akbar Tandjung, Partai Golkar menjadi pemenang pemilu legislatif.
Pada 2009 Partai Golkar kembali menempati urutan kedua dengan raihan suara terbanyak setelah Partai Demokrat dan pada 2014 lalu Partai Golkar kembali meraih peringkat kedua setelah PDIP.
Menurutnya, untuk meraih kepercayaan masyarakat, kader Partai Golkar harus mengutamakan politik karya. “Yaitu politik yang menghasilkan, berkembang, bersungguh, berjuang, bekerja demi kepentingan dan kesejahetraaan rakyat dan mengawal program pemerintah,” ujarnya.
Dia pun menegaskan, menuju pemilu presiden 2019 Partai Golkar harus tetap berkomitmen mendukung Presiden Joko Widodo untuk kembali memenangkan kontestasi politik.