Bisnis.com, PADANG—Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Sumatra Barat sepanjang Oktober 2017 menurun 3,09% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Padahal, pemda setempat tengah menggencarkan promosi pariwisata.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar Sukardi mengatakan per Oktober kunjungan wisman ke Sumbar mencapai 4.826 orang atau turun 3,09% dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 4.980 orang.
“Kalau dibandingkan bulan September naik 11,02%, dan total dari Januari hingga Oktober juga naik 9,6%,” katanya, Sabtu (9/12/2017).
Total kunjungan wisman ke Sumbar sepanjang tahun ini atau Januari – Oktober mencapai 43.123 orang meningkatkan 9,6% dari periode yang sama tahun lalu hanya 39.346 orang.
Dia mengatakan BPS hanya menghitung kunjungan wisman yang masuk melalui Bandara Internasional Minangkabau (BIM) dan Pelabuhan Teluk Bayur.
Mayoritas, kata Sukardi, wisman yang mengunjungi Sumbar berasal dari Malaysia sebanyak 32.912 orang atau meningkat 7,43% dari periode yang sama tahun lalu. Kontribusi wisman asal Malaysia terhadap total kunjungan wisman ke Sumbar mencapai 81,12%.
Tingginya wisman dari Malaysia terbantu karena adanya penerbangan langsung Padang – Kuala Lumpur, serta adanya keterikan budaya bagi warga Sumbar dan Malaysia.
Selain Malaysia, wisman lainnya berasal dari Australia, Amerika Serikat, Thailand, Inggris, Perancis, Jepang, Tiongkok, Jerman dan Korea Selatan.
Ian Hanafiah, Ketua Association of The Indonesia Tour and Travel Agencies (Asita) Sumbar mengatakan dibukanya penerbangan langsung dari BIM menuju Bandara Changi Singapura pada Februari 2018 adalah peluang yang harus dimanfaatkan untuk mendongkrak kunjungan wisman ke Sumbar.
“Peluang ini mesti dimanfaatkan. Saya punya usul, tiga bulan di awal ini kita push dengan berbagai promo dan paket murah, sehingga wisatawan tertarik datang ke Sumbar,” katanya.
Menurutnya, seluruh pihak yang menjadi bagian di sektor pariwisata harus kompak memanfaatkan peluang tersebut. Promo, imbuhnya, mulai dari harga hotel, biaya transportasi oleh agen perjalanan, dan promosi lainnya.
Ian mengatakan, di sejumlah negara, pemerintahnya selalu memulai promosi dengan memberikan potongan harga untuk menarik minat wisatawan dari berbagai negara.
“Kalau tidak begitu, sulit untuk meningkatkan kunjungan wisman ke Sumbar,” katanya.
Dia meyakini dengan gencarnya promosi di awal tahun, terutama menyasar negara yang menjadi hub pariwisata di Asia Tenggara, seperti Singapura dan Malaysia akan berpotensi meningkatkan kunjungan wisatawan asing ke Sumbar.