Kabar24.com,JAKARTA - Komisi Eropa mengatakan negosiasi terkait Brexit dengan pihak Inggris telah mencapai sejumlah kemajuan dan negosiasi tahap kedua akan dimulai.
Hal ini mengakhiri kebuntuan terkait status perbatasan Irlandia.
Komisi Eropa, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (8/12/2017) mengumumkan putusannya dalam sebuah pernyataan di pagi hari setelah perundingan intensif yang membuat Perdana Menteri Inggris Theresa May melakukan perjalanan dengan penerbangan pagi ke Brussel guna mengumumkan kesepakatan tersebut.
Rekomendasi Komisi tersebut yang menyebutkan telah terpenuhinya sejumlah perkembangan akan dibawa ke pertemuan pimpinan negara-negara Uni Eropa yang akan berlangsung minggu depan. May mengatakan dirinya berharap perjanjian formal akan dicapai di pertemuan tersebut.
"Perdana Menteri May meyakinkan saya, hal ini didukung oleh pemerintah Inggris. Berdasarkan hal tersebut, saya percaya kita telah melakukan terobosan yang diperlukan," kata Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker seperti dikutip Reuters, Jumat (8/12/2017).
Komisi Eropa menyatakan pihaknya siap untuk memulai diskusi tahap dua secepatnya yang akan membahas perdagangan dan hubungan jangka panjang dengan blok tersebut.
Pergeseran topik diskusi ke arah isu terkait perdagangan dan transisi Brexit merupaka hal krusial bagi parlemen yang dipimpin May di masa depan dan untuk menjaga arus perdagangan antara blok perdagangan terbesar dunia dan negara berekonomi terbesar ke enam di dunia itu setelah Inggris lepas dari Uni Eropa pada 30 Maret 2019 nanti.
Sekutu kunci keparlementeran May di Irlandia Utara mengatakan sebuah pesan yang mengklarifikasi aturan perbatasan Inggris-Uni Eropa di pulau milik Irlandia telah disepakati, empat hari setelah penolakan 11 jam oleh Belfast yang membuat usaha May untuk penandatanganan kesepakatan terkait perbatasan Irlandia dalam sebuah acara makan siang di Brussel pada Senin gagal.
Sebuah upaya yang dirancang dengan sangat hati-hati untuk menunjukkan kemajuan yang telah dicapai terkait Brexit, gagal pada menit akhir ketika pihak Irlandia Utara yang mendukung pemerintahan May memveto sebuah draf kesepakatan yang sudah disetujui bersama pemerintah di Dubli.
Sejak saat itu, May berjuang untuk mengunci kesepakatan terkait perbatasan di Iralndia agar bisa diterima di Uni Eropa, Dublin, parlemennya sendiri, dan Partai Democratic Union dari Irlandia, yang menjaga kekuatan pemerintahannya.
