Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tentara Israel dan Warga Palestina Bentrok di Tepi Barat dan Jalur Gaza

Setidaknya 31 orang terluka karena tembakan tentara Israel, kata sumber medis, dalam unjuk rasa pada Kamis oleh warga Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza yang diduduki Israel.
Seorang pria berjalan melintasi bendera nasional Israel dan Amerika tampak terproyeksi di tembok di sekitar Kota Tua Yerusalem pada 6 Desember 2017./REUTERS-Ronen Zvulun
Seorang pria berjalan melintasi bendera nasional Israel dan Amerika tampak terproyeksi di tembok di sekitar Kota Tua Yerusalem pada 6 Desember 2017./REUTERS-Ronen Zvulun

Bisnis.com, GAZA -  Setidaknya 31 orang terluka karena tembakan tentara Israel, kata sumber medis, dalam unjuk rasa pada Kamis (7/12/2017) oleh warga Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza yang diduduki Israel.

Insiden itu terjadi setelah Amerika Serikat mengakui Yerusalem sebaga ibu kota Israel.

Di kota-kota Tepi Barat, yaitu Hebron dan Al-Bireh, ribuan pengunjuk rasa menggaungkan kata-kata "Yerusalem adalah ibu kota Negara Palestina", kata sejumlah saksi mata. Beberapa warga Palestina melemparkan batu-batu ke arah tentara Israel.

Sebelas demonstran terkena tembakan senjata dan 20 lainnya terkena peluru karet, kata sumber-sumber medis.

Seorang juru bicara militer mengatakan para tentara menggunakan "perlengkapan pembubar huru-hara" terhadap ratusan warga pelempar batu.

Di Jalur Gaza, puluhan penentang berkumpul di pagar perbatasan dengan Israel dan melempari tentara di seberang mereka dengan batu. Tujuh pengunjuk rasa terluka karena tembakan, salah satunya berada dalam kondisi kritis, kata kementerian kesehatan.

Empat orang mengalami luka akibat tembakan di Tepi Barat dan 20 lainnya terkena peluru karet, kata sejumlah pejabat kesehatan.

Pihak berwenang Palestina mengimbau agar aksi massal digelar untuk menentang pengumuman Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Rabu soal pengakuan AS atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Israel menganggap Yerusalem sebagai ibu kotanya yang abadi dan tak terbagi sementara Palestina telah berencana untuk menjadikan bagian timur kota itu sebagai ibu kota negaranya kelak. Wilayah itu dicaplok Israel dalam perang Timur Tengah 1967, tindakan yang tidak diterima oleh masyarakat internasional.

Para anggota kelompok-kelompok bersenjata, termasuk dari faksi asal Presiden Palestina Mahmoud Abbas, muncul pada konferensi pers di Gaza. Mereka tampil dengan menggunakan penutup muka dan menyerukan agar pertahanan bersenjata di Tepi Barat dilanjutkan.

Abbas berkunjung ke ibu kota Jordania, Amman, untuk bertemu dengan Raja Abdullah. Dalam pertemuan itu, Abbas memaparkan perkembangan terakhir, kata kantor berita Wafa.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA/REUTERS

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper