Kabar24.com, DENPASAR—Sembilan perupa Bali mengikuti pameran di dua galeri di Beijing, China untuk memaknai interaksi budaya dan menelusuri kesejarahan hubungan antarbangsa.
Persahabatan yang sudah terikat sejak berabad silam, secara sosial tetap bertahan hingga kini, namum pada tingkat kesadaran amat jarang dimaknai bersama bahwa ini adalah warisan tak ternilai yang harus dirawat. Berkaca dari itu
Kesembilan perupa tersebut D Tjandra Kirana, Chusin Setiadikara, Wayan Redika, Agung Mangu Putra, Wayan Sujana Suklu, Made Wiradana, Polenk Rediasa, I Made Gunawan dan Putu Edi Asmara. Mereka akan bergabung dengan seniman China untuk memamerkan karya dengan tema “From Bali to Beijing”.
“Karya yang dipamerkan berupaya meretas kembali jejak peradaban China di bali melalui karya rupa yang bertumpu pada konsepsi keterikatan budaya antarkeduanya,” kata perupa Wayan Redika di sela-sela persiapan berangkat, Kamis (23/11/2017).
Kata dia pada pameran ini akan ditampilkan tak kurang dari 40 karya yang akan dipajang di dua galeri. Tema ‘From Bali to Beijing’ diharapkan menjadi lingkar rupa dua budaya yang saling mengadaptasi keunggulan nilai masing-masing.
“Interaksi yang terjadi di antara para seniman yang terlibat pada akhirnya diharapkan mencair dalam kelompok dua bendera bergerak menuju tataran budaya yang lebih luas.” tuturnya.
Baca Juga
Persinggungan kultur dalam seni rupa, lanjut Redika, tidak akan berhenti dalam jejak visual semata, namun penting pula dijadikan pijakan untuk membangun kesadaran literasi seni rupa dalam wawasan kebudayaan baik dalam cara pandang tradisi maupun konsep kekaryaan menuju global art.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Tiongkok (PPIT) bekerja sama dengan Provinsi Qingdao dam Beijing Art Institute yang diharapkan memperkuat jejaring perupa antarkedua negara.
Ketua Bidang Seni dan Budaya PPIT Agus maha Usadha mengatakan banyak bukti yang mencerminkan keterkaitan budaya Bali-China baik dalam seni sastra, rupa, drama tari, karawitan dan sejumlah proses ritual yang menjelaskan kemiripan kultur.
“Jika ini dijadikan pijakan memupuk kebersamaan melalui proses kreatif, niscaya keterikatan Bali-China akan memberikan formulasi pencoptaan baru yang memperkaya kebudayaan itu sendiri,” kata Agus yang juga pemilik Maha Art Space Denpasar.
Pada kesempatan kali ini hanya lima perupa akan berangkat ke Beijing. Selain menghadiri pameran juga mengikuti sejumlah workshop dan muhibah seni bersama seniman China yang sebelumnya pernah melakukan kegiatan serupa di Bali. PPTI berupaya menjembatani kegiatan ini menjadi agenda bersama dan berkelanjutan.