Kabar24.com, JAKARTA - Keputusan Bupati Trenggalek Emil Dardak untuk mendampingi Khofifah Indar Parawansa pada Pemilihan Gubernur Jawa Timur pada 2018 ternyata tidak direstui oleh PDI-P.
BACA : Tim Ahok Tantang Anies Gaji Staf dari Dana Operasional Gubernur
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P Andreas Hugo Pareira mengatakan bahwa partainya akan memberi sanksi kepada kadernya yang akan mendampingi Ketua Muslimat NU tersebut. Pasalnya, Emil dinilai telah melanggar ketentuan partai yang harus dipatuhi oleh setiap kader di daerah.
Andreas mengatakan bahwa Emil merupakan bupati yang diusung oleh PDI-P dan juga kader partai, sehingga seharusnya menaati segala keputusan partai.
"Dalam kasus Emil, jelas bertentangan dengan keputusan partai, sehingga konsekuensinya adalah yang bersangkutan akan diproses dalam Badan Kehormatan Partai untuk mendapatkan sanksi sesuai peraturan partai," kata Andreas kepada wartawan, Rabu (22/11).
SIMAK : Di Masa Ahok, Staf Digaji Rp20 Juta Sebulan dari Dana Operasinal. Di Masa Anies?
Baca Juga
PDI-P sebelumnya telah mengusung pasangan calon Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas sebagai calon gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Jawa Timur 2018.
Kepastian pasangan Khofifah dan Emil terungkap setelah Partai Demokrat memastikan dukungannya kepada pasangan yang juga didukung Partai Golkar tersebut. Khofifah dalam beberapa kesempatan pertemuan dengan para kiyai di Jawa timur juga terlihat melakukan pertemuan dengan Emil.
Banyak kalangan memprediksi pasangan itu akan bersaing ketat dengan pasangan calon gubernur dari kalangan Nahdliyin, Syaifullah Yusuf-Azwar Anas karena Emil dianggap mewakili wilayah Mataraman yang meliputi sejumlah kabupaten termasuk Trenggalek.
