Bisnis.com, JAKARTA - Pendiri Green Spot Healthy Food Cafe, Dwi Kartika Fitri, mengatakan bahwa aroma jengkol dapat diminimalkan. Caranya dengan mengganti air dua hingga tiga kali ketika sedang merebus jengkol.
"Untuk jengkol banyak, (rebusnya) bisa 4-5 jam. Tinggal olah, baunya ilang," kata Dwi saat ditemui di Festival Jengkol Indonesia 2017 yang diselenggarakan di Bellanova Country Mall, Jalan MH. Thamrin, Bogor, Sabtu, 18 November 2017.
Selain itu, bau jengkol juga tak terlalu menyengat bila perebusannya dicampur dengan kopi hitam. "Berapa banyaknya feeling aja," ujar Dwi.
Menurut Chef Leo Gendro dari Kerajaan Jengkoland Indonesia, selain kopi, merebus dengan air beras bisa menjadi alternatif lain untuk mengurangi bau jengkol. Leo melanjutkan jangan sampai air direbus hingga mendidih agar tak menghilangkan kandungan vitamin dalam jengkol. "Apinya sedang, (airnya) jangan terlalu mendidih," kata Leo.
Meski begitu, Adhi Purnomo selaku salah satu penggagas acara Festival Jengkol Indonesia 2017 menjelaskan, bau jengkol dapat dikurangi, tapi tak menghilangkan cita rasa jengkol. Sebab, jengkol memiliki rasa yang menjadi ciri khasnya.
Melalui gelaran Festival Jengkol Indonesia 2017, Adhi ingin masyarakat nyaman ketika mengonsumsi jengkol berbalutkan jenis masakan tertentu. Hal itu agar masyarakat menyadari, jengkol bukan buah yang identik dengan baunya, tapi juga bermanfaat bagi tubuh.
Dalam festival itu, ada jualan ragam masakan jengkol dari Green Spot Healthy Food Cafe. Dwi mengklaim menjadi orang pertama yang mengolah jengkol menjadi menu tertentu. Misalnya, steak jengkol, sate jengkol, siomay jengkol, batagor jengkol, burger jengkol, spageti jengkol, dan pasta jengkol. Ada juga cookies jengkol yang hanya bisa dipesan.
Masakan jengkol itu dibanderol dari Rp 8 ribu hingga Rp 23 ribu. Paling mahal adalah cookies jengkol yang dijual Rp 50 ribu per porsi.