Kabar24.com, JAKARTA - Warganet di media sosial gegap gempita setelah mayoritas rakyat Australia memilih untuk mendukung legalisasi pernikahan sesama jenis.
Selebriti, olahragawan, dan pelaku bisnis bersuara dan mengungkapkan kegembiraan meraka dalam jejaring sosial Twitter, Instagram, dan Facebook.
CEO Apple Tim Cook juga terlihat ikut merayakannya dengan sebuah cuitan di akun Twitternya. “Selamat Australia! Langkah penting lebih maju menuju kesetaraan untuk semua,” tulisnya, seperti dikutip dari laman Business Insider, Rabu (15/11/2017).
Lucunya, ada hal yang lebih mengundang perhatian dari cuitannya tersebut. Cook sepertinya salah memasukkan emoji bendera yang diletakkan di belakang tulisannya.
Alih-alih bendera Australia, Cook memasukkan emoji bendera Selandia Baru ke dalamnya.
Cook pun langsung menyadari kekeliruannya dan tak lama menggantinya dengan emoji bendera Australia. Sekilas, tampilan bedera kedua negara tersebut memang sangat mirip.
Yang membedakannya adalah warna dan jumlah bintang di dalamnya. Bintang dalam bendera Australia berwarna putih dan memiliki tujuh sudut, sedangkan bintang dalam bendera Selandia Baru berwarna merah dan berjumlah empat.
Seperti diketahui, Australia baru saja membuka jalan untuk melegalkan pernikahan sesama jenis akhir tahun ini setelah menggelar pemungutan suara publik yang diikuti sekitar 12,7 juta warga Australia.
Menurut Biro Statistik Australia yang dilansir Reuters, dalam pemungutan suara tersebut, 61,6% dari pemilih mendukung legalisasi pernikahan sesama jenis, sedangkan 38,4% lainnya menentang.
Meskipun tidak bersifat mengikat, hasil pemungutan suara ini akan menjadi bahan pertimbangan parlemen untuk menyusun undang-undang dan mengesahkannya. Jika disahkan, Australia akan menjadi negara ke-26 yang melegalkan pernikahan sesama jenis.
Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull mengatakan bahwa pemerintahnya akan berusaha untuk mengesahkan undang-undang untuk melegalkan pernikahan sesama jenis pada akhir tahun.
Meskipun mendapat dukungan, rancangan undang-undang pernikahan sesama jenis yang sebelumnya dirilis pada Senin (13/11) mendapat tentangan kuat, terutama dari kubu oposisi konservatif di parlemen.
Kubu konservatif juga mengusulkan perubahan terhadap RUU tersebut, yang memungkinkan perusahaan menolak layanan seperti pembuatan kue pengantin untuk pernikahan sesama jenis dengan mengajukan keberatan atas dasar agama.