Kabar24.com, JAKARTA -- Partai Gerakan Indonesia Raya atau Gerindra akan mengumumkan kandidat yang diusung dalam Pemilihan Gubernur Bali 2018 pada pekan depan.
Wakil Ketua Umum Gerindra Bidang Hukum Sufmi Dasco Ahmad mengatakan partainya masih belum bersikap mengenai Pilgub Bali.
Namun, setelah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan secara resmi mengusung I Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati maka Gerindra harus menentukan langkah lanjutan.
"Minggu depan baru diputus," kata Dasco ketika dikonfirmasi Bisnis.com, Minggu (12/11/2017).
Gerindra memiliki tujuh kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bali atau kurang empat kursi lagi untuk memenuhi syarat minimal 20% kursi buat mengusung calon. Karena itu, partai bentukan Prabowo Subianto itu harus berkoalisi agar dapat mengajukan kandidatnya.
PDIP dan Partai Golkar adalah kekuatan politik yang dapat mengajukan pasangan calon tanpa berkoalisi. Bila PDIP percaya diri melenggang sendirian, Golkar berencana menggandeng Partai Demokrat, pemilik delapan kursi DPRD Bali, sekaligus partai penguasa di Pulau Dewata.
Baca Juga
Kedua partai ini disebut-sebut akan mengajukan Wakil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta dan Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dalam kontestasi tahun depan.
Dasco tidak membantah bila Gerindra masih bisa mengusung calon sendiri dengan mengumpulkan empat kursi tambahan.
Bukan mustahil pula bila partai itu bergabung dengan poros Golkar-Demokrat sehingga Pilgub Bali 2018 akan mengulangi laga head to head seperti 4 tahun lalu.
Sabtu (11/11/2017) di Jakarta, PDIP resmi mengajukan I Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati sebagai pasangan cagub-cawagub Bali 2018. Nama keduanya diumumkan langsung oleh Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.
Wayan Koster merupakan Ketua DPD PDIP Bali yang malang-melintang sebagai anggota DPR. Adapun, Cok Oka saat ini menjabat Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali dan pernah menjadi Bupati Gianyar.