Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah yang terbebani data industri serta tindak lanjut Uni Eropa terhadap dokumen investigasi Paradise Papers mewarnai pemberitaan media nasional pada hari ini, Rabu (8/11/2017).
Berikut rangkuman berita utama di sejumlah media nasional:
Data Industri Bebani Harga Minyak. Harga minyak mentah memperpanjang penurunannya setelah laporan industri menunjukkan angka mengecewakan untuk stok minyak mentah dan bensin. Harga minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Desember 2017 pagi ini lanjut diperdagangkan di US$57,08 pada pukul 08.23 WIB setelah pada perdagangan Selasa (7/11) berakhir di US$57,20 per barel. (Bisnis.com)
Dow Jones Perbarui Rekor Lagi. Dow Jones Industrial Average kembali menyentuh rekor tertinggi pada reli penguatannya yang keempat berturut-turut, Selasa (7/11), sedangkan indeks S&P 500 ditutup melemah. Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 0,04% di level 23.557,23 setelah berfluktuasi sebagian besar di zona negatif. (Bisnis.com)
Broadcom Menawar Qualcomm US$105 M. Perusahaan chip asal Amerika Serikat (AS) menyiapkan aksi korporasi besar. Broadcom Ltd. mengajukan penawaran akuisisi atas pesaingnya, Qualcomm Inc. senilai US$105 miliar. Bila terwujud, ini akan menjadi akuisisi terbesar di bidang teknologi. (Kontan)
Uni Eropa akan Membuat Daftar Hitam Negara Tax Haven. Negara di Uni Eropa akan menggelar pertemuan menindaklanjuti dokumen investigasi Paradise Papers. Dokumen yang dibocorkan Appleby, sebuah firma hukum, mengungkapkan investasi orang pribadi dan institusi di seluruh dunia di negara bebas pajak alias tax haven. (Kontan)
Situasi di Teluk Mengkhawatirkan. Pemberontak syaih Huthi di Yaman pada Selasa (7/11) mengeluarkan ancaman akan menyerang pelabuhan dan bandara di Arab Saudi serta Uni Emirat Arab (UAE). Ancaman tersebut semakin memanaskan ketegangan antara Saudi dan Iran. (Investor Daily)
Jurnalis Kembali Menjadi Sasaran Serangan di Kabul. Orang-orang bersenjata yang menyamar sebagai polisi menyerbu sebuah stasiun televisi, Shamshad TV, di Kabul, Afghanistan pada Selasa (7/11). Aksi tersebut menewaskan sedikitnya dua orang dan beberapa orang lainnya terluka. (Investor Daily)