Kabar24.com, JAKARTA - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) meminta pihak Panitia Seleksi Nasional CPNS Tahun 2017 melalui tim pengawas yakni Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk mendalami perihal kelulusan peserta CPNS di Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Langkah Kementerian PANRB itu dilakukan guna merespos sejumlah keluhan dari peserta tes CPNS Kemenkeu, dimana ada beberapa peserta yang mengantongi akumulasi nilai tinggi namun tidak dapat melanjutkan ke tahapan selanjutnya, sementara ada peserta lain yang nilainya lebih rendah namun tetap melaju ke tahap selanjutnya.
"Untuk menindaklanjuti persoalan itu, tentu harus didalami lebih dahulu guna mengetahui secara pasti permasalahan dan kebenarannya. Dengan begitu, tidak ada pihak yang merasa dirugikan dengan persoalan ini," kata Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian PANRB, Setiawan Wangsaatmaja, Rabu (1/11/2017).
Asdep Perencanaan dan Pengadaan SDM Aparatur Kementerian PANRB, Arizal mengimbau agar para peserta CPNS di Kemenkeu untuk tetap tenang, dan menunggu informasi resmi lebih lanjut karena saat ini tim Kementerian PANRB telah mengundang tim dari Kemenkeu untuk mengklarifikasi persoalan tersebut.
“Kami (Panselnas) telah menyampaikan undangan kepada tim dari Kemenkeu untuk mengklarifikasi. Karena itu, masyarakat dimohon untuk bersabar dan menunggu info selanjutnya,” ujarnya.
Baca Juga
Sebelumnya ada peserta CPNS di Kemenkeu yang telah lulus Seleksi Kompetensi Dasar atau Tes Kompetensi Dasar (SKD/TKD) mengaku tidak dapat melanjutkan ke tahapan selanjutnya. Pelaksaan tes SKD/TKD untuk Kemenkeu sendiri telah dilakukan mulai 16 Oktober 2017.
Panitia Pusat Rekrutmen CPNS Kemenkeu Tahun 2017 telah mengumumkan hasil SKD/TKD pada Selasa, 31 Oktober 2017, dimana sebanyak 3.709 pelamar dinyatakan lulus SKD/TKD dan berhak mengikuti tahapan seleksi selanjutnya yakni psikotes yang berlangsung di 6 kota pada 4-5 November 2017.
Adapun ke-6 lokasi pelaksanaan dan jadwal psikotes tersebut yakni Medan 4 November diikuti oleh 217 peserta, Jakarta 4-5 November dengan jumlah peserta 1.981 orang, Yogyakarta 4-5 November, 1.345 peserta, Balikpapan 4 November, 58 peserta, Makassar 4 November, 88 peserta, Jayapura 4 November, 20 peserta.