Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman (Kemenko Maritim) mengajak generasi muda menyelamatkan samudera dari masalah sampah laut (marine debris).
Bersama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan kalangan LSM dan Komunitas Pecinta Lingkungan, digelar acara Indonesia Youth Marine Debris Summit (IYMDS).
Asisten Deputi Pendayagunaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kemenko Maritim Nani Hendiarti mengungkapkan, Kemenko Maritim sedang mempersiapkan rancangan Peraturan Presiden untuk pengelolaan sampah plastik di laut, dimana salah satu pilarnya adalah merubah perilaku semua stake holder dalam menyikapi masalah ini.
“Jadi perubahan perilaku itu merupakan pilar utama, yang artinya penting untuk semua kalangan terutama anak muda untuk mengubah perilaku terkait sampah ini, "katanya dalam siaran pers, Kamis (26/10/2017).
Ajang IYDS mempertemukan generasi muda dari berbagai penjuru negeri mendiskusikan dan menciptakan aksi nyata atasi masalah sampah laut yang dihadapi oleh Indonesia saat ini.
IYMDS ini diselenggarakan 24-29 Oktober 2017 di Ancol, Jakarta. Peserta IYDS berjumlah 65 dibagi ke dalam 14 kelompok sesuai domisili. Hal ini dimaksudkan agar kedekatan tempat tinggal mempermudah peserta IYDS mengimplementasikan Action Plan sebagai bentuk aksi nyata.
Peserta dibekali pendanaan selama satu tahun penuh. Aksi tersebut dimonitor langsung oleh mentor dan praktisi agar capaian tiap aksi dapat dipresentasikan pada Our Oceans Conference, sebuah konferensi tingkat global dari US Department of State yang berfokus pada Marine Protected Areas, Sustainable Fisheries, Marine Pollution dan Climate-Related Impacts on The Ocean yang rencananya akan dilangsungkan di Bali tahun 2018 mendatang.
Nani menambahkan, agar acara semacam ini tidak berhenti hanya di wacana, diskusi dan seminar semata saja. Nani menghimbau kepada generasi muda agar tetap menunjukkan konsistensi dan komitmennya untuk terus menularkan hal-hal positif yang sudah didapatkan kepada teman-temannya.
“Kita memang mendorong mereka agar melakukan aksi . Untuk mereka bukan hanya seminar, ngomong dan wacana, tapi melakukan sesuatu,” imbuhnya.
Pada kegiatan IYMDS ini para peserta bertemu dan mencari solusi masalah sampah laut melalui serangkaian acara yang meliputi: Workshop, Field Trip dan Action Plan. Workshop akan diadakan selama empat hari terdiri dari kegiatan seminar dan diskusi interaktif. Di sesi ini peserta mendapat kesempatan belajar dari pakar dan praktisi yang menginspirasi .
Field Trip akan melibatkan kegiatan menyelam yang dilakukan di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Kegiatan ini akan membantu peserta dalam memberikan gambaran mengenai bahaya sampah laut. kemudian Action Plan akan menjadi pamungkas acara sebelum para peserta kembali ke daerah masing-masing.