Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Disrupsi Inovasi: Analisa Persaingan Usaha Fokus Pada Mendefinisikan Pasar

Otoritas persaingan usaha memilih fokus mendefinisikan makna pasar di tengah perkembangan dan berubahnya model bisnis yang disebabkan disrupsi inovasi.
Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) / david Eka Issetiabudi
Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) / david Eka Issetiabudi

Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas persaingan usaha memilih fokus mendefinisikan makna pasar di tengah perkembangan dan berubahnya model bisnis yang disebabkan disrupsi inovasi.

Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha Syarkawi Rauf mengatakan tidak bijaksana jika otoritas persaingan usaha ataupun pemerintah menghentikan inovasi, hanya karena budaya atau cara berpikir yang ada saat ini tidak dapat menerima sebuah perubahan atau bahkan inovasi.

“Dengan perkembagan industri yang kuat, analisa persaingan usaha tidak dapat dilakukan terburu-buru. Penting bag ikita semua mengubah pemikiran tradisional dan menyambut gelombang inovasi,” tuturnya dalam sambutan The Second Jakarta International Competition Forum (2JICF), Rabu (25/10).

Disrupsi Inovasi yang bermunculan belakangan ini, menuntut perubahan cara kerja otoritas persaingan usaha. Terutama tentang penegakan hukum persaingan usaha, yang menimbulkan tantangan tersendiri.

Menurutnya, secara khusus disrupsi akan mengganggu stabilitas bisnis pelaku usaha incumbent. Sementara itu, jika otoritas persaingan usaha wajib berhati-hati untuk menjaga proses inovasi yang berlangsung dan tetap menjaga keterbukaan pasar.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menganggap selama pemikiran stakeholders masih belum mengarah kepada digitalisasi, maka wajar setiap inovasi yang hadir sulit untuk diterima.

“Kuncinya memang di mindset, harus disadari perkembangan terus ada,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper