Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

3 TAHUN JOKOWI-JK: Penguatan Bantuan Pendidikan, Kesehatan dan Jaminan Sosial

Dalam usia 3 tahun ini, pemerintah Kabinet Kerja terus berupaya memenuhi kebutuhan dasar sebagai langkah untuk mengatasi kemiskinan.
Presiden Joko Widodo memberikan pertanyaan kepada salah seorang siswa pada acara pembagian Kartu Indonesia Pintar (KIP) di SMP Negeri 2 Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (9/6)./Antara-Adeng Bustomi
Presiden Joko Widodo memberikan pertanyaan kepada salah seorang siswa pada acara pembagian Kartu Indonesia Pintar (KIP) di SMP Negeri 2 Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (9/6)./Antara-Adeng Bustomi

Bisnis.com, JAKARTA – Dalam usia 3 tahun ini, pemerintah Kabinet Kerja terus berupaya memenuhi kebutuhan dasar sebagai langkah untuk mengatasi kemiskinan.

Hal ini dilakukan dengan berbagai langkah. Salah satunya yakni terkait dengan penguatan bantuan pendidikan, kesehatan, dan berbagai bentuk jaminan sosial lain yang langsung berdampak pada kualitas hidup masyarakat.

Anggaran Rp12,8 triliun dengan target 6 juta keluarga untuk penerima Kartu Keluarga Sejahtera, telah terealisasi untuk 5,9 juta keluarga. Untuk Kartu Indonesia Pintar, capaiannya baru sekitar 8 juta siswa dari target 18,9 juta siswa dengan anggaran Rp12,5 triliun.

Di sisi lain, Kartu Indonesia Sehat, capaian mencapai 92,2 juta orang dari target 92,4 juta orang dan anggaran Rp25,5 triliun. Pemerintah pun menargetkan peserta Jaminan Kesehatan Nasional akan mencapai 100% penduduk pada 2019.

“Jumlah fasilitas kesehatan tingkat pertama dan rumah saki provider pun terus ditingkatkan,” kata pemerintah dalam dokumen ‘Capaian 3 Tahun Pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla’ dari Kantor Staf Presiden, dikutip pada Jumat (20/10/2017).

Pada akhir 2016, jumlah fasilitas kesehatan tingkat pertama mencapai 20.708, meningkat dari posisi tahun sebelumnya yang mencapai 19.969. Sementara, jumlah rumah sakit provider JKN tahun lalu mencapai 3.249 yang terdiri atas 2.068 rumah sakit negeri dan 1.181 rumah sakit swasta.

Pemerintah, masih dalam dokumen tersebut, juga terus memperkuat pelaksanaan jaminan sosial dengan fokus utama pada penurunan angka kematian guru dan anak, perlindungan generasi baru dengan vaksin terjangkau, serta peningkatan ketersediaan sanitasi.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, jumlah absolut kematian ibu pada 2016 mencapai 4.912, turun tipis dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya 4.999 orang. Penurunan signifikan terjadi pada tahun ini karena pada semester I/2017, realisasi hanya 1.712 orang.

Tren serupa juga terjadi pada jumlah absolut kematian bayi. Pada tahun lalu, ada sekitar 32.007 bayi, turun tipis dari posisi 2015 sekitar 33.278 bayi. Pada semester I/2017, jumlah kematian mencapai 10.294 bayi.

Bagaimana dengan balita stunting? Jumlah bayi stunting – memiliki tinggi badan lebih rendah dari standard usianya – pada 2016 mencapai 27,5%. Performa ini memang menunjukkan adanya penurunan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sekitar 29,0%.

Pemerintah menyadari perhatian kepada ibu dan anak bukan semata-mata alasan kesehatan, tetapi masalah kualitas generasi masa depan yang diharapkan bisa bersaing. Oleh karena itu, pemberian makanan tambahan (PMT) untuk balita dan ibu hamil juga terus ditingkatkan.

Alokasi PMT untuk balita pada 2016 mencapai 5.554,7 ton dengan jumlah penerima 514.320 jiwa. Alokasi ini jelas meningkat pesat jika dibandingkan posisi pada 2014 sebanyak 615,2 ton untuk 56.971 jiwa. Tahun ini, hingga Juni, sudah ada realisasi PMT untuk balita sebanyak 2.225,1 ton, 206.033 jiwa.

Hal serupa juga terjadi untuk PMT ibu hamil. Pada 2016, alokasi mencapai 4.952,2 ton dengan jumlah penerima 550.248 jiwa. Alokasi ini naik dari posisi pada 2014 sebanyak 1.345,8 ton untuk 149.543 jiwa. Adapun, realiasi pada semester I/2017 mencapai 1.424 ton PMT bagi 158.233 jiwa.

Cakupan imunisasi dasar lengkap bayi pun meningkat. Pada 2016, ada 4,36 juta bayi yang mencapat imunisasi dasar lengkap, meningkat jika dibandingkan posisi tahun sebelumnya sebanyak 4,14 juta. Pada semester I/2017, penerima imunisasi mencapai 1,77 juta bayi.

Tidak hanya itu, fakta ketimpangan pelayanan kesehatan di berbagai wilayah pun terus dimitiagasi pemerintah. Penyediaan fasilitas dan tenaga kesehatan menjadi krusial. Pada Januari-Juli 2017, ada 387 tenaga wajib kerja dokter spesialis di 225 kabupaten/ kota.

Sejalan dengan visi membangun dari pinggiran, dana desa yang dikucurkan juga harus digunakan untuk membangun sarana air minum yang layak. Akses terhadap air minum ini pada 2016 mencapai 78,23, naik dibandingkan performa 2014 dan 2015 sebesar 68,11% dan 70,97%.

Sejauh ini, dana desa yang dikucurkan dari pemerintah pusat telah dipergunakan untuk membangun 58.331 unit MCK, 20.425 unit sumur, dan 22.756 air bersih. Hingga Agustus 2017, sanitiasi pada 35.845 desa sudah diperbaiki.

Pangan dan Hunian

Tidak hanya pendidikan dan kesehatan, pemerintah juga memberikan langkah pemenuhan kebutuhan dasar di bidang lain. Masalah harga pangan menjadi salah satu fokusnya. Pemerintah berupaya mengendalikan harga pangan secara umum ketika memasuki Ramadan.

Jika menilik data Kementerian Perdagangan, harga dua komoditas yang mengalami kenaikan tipis pada Ramadan 2017 yakni beras dan daging sapi, masing-masing 0,12% dan 1,26%. Sementara, harga beberapa harga komoditas lain mengalami penurunan.

Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga pada Ramadan 2017 a.l. daging ayam (3,37%), telur ayam (4,58%), cabai merah keriting (23,28%), bawang merah (23,28%), cabai merah besar (8,66%), dan gula pasir (8,66%).

Dalam bidang hunian, pemerintah secara bertahap meningkatkan pembangunan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) untuk memudahkan mobilitas dan meringankan beban pekerja. Pada 2017, pembangunan rumah mencapai 5.170 unit. Realiasi ini meningkat dari capaian 2015 dan 2016 sebanyak 3.056 dan 4.556 unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper