Kabar24.com, BANDUNG - Aksi mogok massal pengemudi angkot di wilayah Bandung Raya secara memang batal dilaksanakan, namun ada sebagian pengemudi yang tetap melakukan aksinya.
Organisasi Wadah Aliansi Aspirasi Transportasi (WAAT) Jawa Barat menduga aksi mogok sebagian pengemudi Angkot di Bandung dan Cimahi pada Selasa (10/10) disusupi provokator.
"Mogok dari berbagai jalur kayaknya disusupi provokator, tadi baru Cimahi. Kemungkinan besar mogok di Bandung (disusupi) juga," ujar Ketua Harian WAAT Jabar Anton Ahmad Fauzi, saat dihubungi melalui telepon seluler Rabu (11/10/2017).
Anton mengatakan, aksi mogok yang dilakukan sebagian sopir Angkot telah melanggar kesepakatan audiensi yang diikuti Pemprov Jabar, Dishub Jabar dan Kota, serta perwakilan dari WAAT.
Padahal para pihak terkait yang ikut audiensi bersepakat untuk menangguhkan rencana mogok massal yang rencananya dilakukan pada 10 hingga 13 Oktober di Gedung Sate, Kota Bandung.
"Tapi nyatanya tanggal 10 kemarin ada aksi mogok. Padahal di situ kita dan pemerintah sudah menyatakan sikap dan poin-poin surat pernyataan bersama sudah dinyatakan," kata Anton.
Baca Juga
Ia mengimbau seluruh sopir Angkot untuk tetap beroperasi agar tidak mengganggu situasi kondusif di lapangan. Apalagi ia menerima laporan banyaknya penumpang yang telantar.
Di sisi lain, Anton juga meminta pengemudi taksi online untuk menghentikan operasionalnya, hingga turun regulasi yang jelas dari pemerintah pusat.
"Sok benerin dulu regulasi, baru online bisa jalan dan kita juga ga akan demo. Kalau udah ada regulasi kemudian kita demo, berarti kita yang ga tahu diri. Sekarang mah mereka lah yang ga tahu diri," ujar Anton.
Pada Selasa (10/10) sebagian sopir Angkot di Bandung seperti jurusan Cicadas-Alun alun, Ciwastra-Cijerah, Cicaheum-Kebon Kalapa, Riung Bandung-Dago, Soreang-Leuwi Panjang dan Ledeng- Margahayu melakukan aksi mogok di beberapa lokasi.
Mereka memilih untuk tidak beroperasi, bahkan beberapa di antaranya menurunkan penumpang di tengah perjalanan. Salah satu sopir yang enggan disebutkan namanya mengaku terpaksa harus menurunkan penumpang karena diminta mogok dan takut teman-temannya malah menyerang balik.
"Saya kemarin ikut ga jalan. Kalau dipaksain [beroperasi], saya takut terjadi apa-apa," katanya.
Aksi juga terjadi di Cimahi, beberapa sopir jurusan Padalarang-Leuwi Panjang lebih memilih menepikan kendaraannya. Bahkan mereka sempat memberhentikan Bus Damri dan meminta seluruh penumpangnya untuk turun.
Sejauh ini belum ada tanggapan dari pihak pengemudi angkot terkait dugaan adanya provokator dalam aksi Selasa.