Kabar24.com, JAKARTA - Organisasi negera-negara Islam, Islamic Educational, Scientific and Cultural Organization (Isesco) diminta agar lebih aktif berperan dalam berbagai persoalan terkini yang dihadapi dunia muslim.
Agus Sholeh, Delegasi Indonesia dari Kementerian Agama, mengatakan persoalan yang dimaksud itu antara lain radikalisme, mutu pendidikan, ekonomi kerakyatan dan dialog antar umat beragama atau budaya.
“Demikian salah satu poin yang kami sampaikan pada acara pertemuan Excecutive Council Isesco ke 38 yang diadakan di Rabat Maroko pada 3-4 Oktober 2017,” katanya dalam situs resmi Kementerian Agama, Senin (9/10/2017).
Menurutnya, Isesco merupakan organisasi negara-negara Islam yang beranggotakan 53 negara yang bekerja sama dalam bidang pendidikan, teknologi dan budaya.
Untuk mengevaluasi semua program kerja setiap tahunnya, lanjutnya, Isesco mengadakan pertemuan Executive Council semua negara anggota yang tahun ini sebagai pertemuan ke-38, digelar di Rabat Maroko.
Dia menjelaska pihaknya merespon laporan yang disampaikan oleh Direktur Jenderal Isesco, terkait dengan agenda Action Plan 2015-2017, selaku delegasi Indonesia menyampaikan 4 catatan, yaitu :
Pertama, Indonesia memberikan apresiasi bahwa Isesco telah memiliki Rencana Strategis 2015-2017, isinya memetakan persoalan yang dihadapi negara-negara muslim dan usulan pemecahannya.
Selanjutnya catatan yang Kedua, adalah mendukung langkah strategis yang dilakukan Isesco dalam membangun komunikasi dengan berbagai pihak, baik kalangan pemerintahan maupun lembaga-lembaga swasta.
Catatan Ketiga, yaitu mengaparesiasi atas rencana Isesco untuk memperkuat kerja sama negara-negara anggota dalam bidang sains dan teknologi.
Kemudian catatan Keempat, yakni meminta Isesco agar memberikan perhatian lebih baik terhadap potensi negara-negara muslim yang berada di wilayah Asia, terutama Indonesia dan Malaysia.
"Kami berharap, dengan adanya revitalisasi peran Isesco ini dapat lebih mendorong kerja sama antara negara-negara anggota yang pada akhirnya dapat meningkatkan kekuatan negara-negara muslim dalam pentas dunia di bidang pendidikan, sains dan kebudayaan," ujarnya.