Kabar24.com, JEMBER - Bentrokan yang terjadi antara pendukung Persebaya Surabaya dengan anggota Perguruan Silat Persaudaraan Setia Hari Teratai di Surabaya menular ke Jember.
Bentrok Bonek dengan anggota Perguruan Silat Persaudaraan Setia Hari Teratai (PSHT) di Surabaya menyebabkan dua orang anggota PSHT meninggal di Surabaya.
Imbas bentrokan itu ternyata menular hingga ke Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu (4/10/2017).
"Kami sudah kendalikan situasi di lapangan dengan membubarkan massa yang bentrok dan menyelamatkan korban yang mengalami luka-luka," kata Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo di Jember.
Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, sejumlah suporter Persebaya dari Sidoarjo dan Surabaya yang menggunakan mobil dengan Nopol L 7886 A dengan tujuan Pantai Papuma diserang massa yang diduga kelompok PSHT hingga sejumlah bonek mengalami luka-luka dan diamankan di Mapolsek Ambulu.
Di lokasi yang berbeda, sekelompok orang yang diduga dari perguruan PSHT melakukan penyerangan terhadap pengendara sepeda motor yang diduga suporter Bonek di depan Puskesmas Balung Lor.
Baca Juga
Penyerangan itu menyebabkan korban bonek mengalami luka-luka dan mendapatkan perawatan di Puskesmas Balung. Kasus tersebut ditangani Polsek Balung.
Kemudian, tepat di Jalan Raya Rowotamtu, Kecamatan Rambipuji sekelompok Bonek berjalan dari arah Balung menuju Jember. Sebelum jembatan Curah Meluwo Rambipuji mereka berhenti karena antre perbaikan jembatan.
Di sana mereka berpapasan dengan kelompok berseragam pencak silat PSHT dari arah utara menuju Balung. Para Bonek ini tiba-tiba dikeroyok dan dipukuli hingga Bonek asal Jember (Kecamatan Jombang dan Kencong) mengalami luka-luka.
Menurut Kapolres, pihaknya juga sudah melakukan komunikasi dengan PSHT Jember dan rantingnya untuk menjaga situasi kondusif dengan tidak melakukan aksi balas dendam terkait insiden di Surabaya.
"Kami berharap Jember bisa menjadi tuan rumah yang baik untuk pertandingan Persebaya Surabaya vs Persigo Semeru FC, namun kemungkinan anggota PSHT yang masih muda-muda tersebut mengabaikan instruksi pimpinannya," tutur Kapolres.
Sejauh ini, lanjut dia, situasi sudah dapat dikendalikan dan aparat kepolisian melakukan tugasnya dengan maksimal yakni membubarkan massa dan menyelamatkan bonek yang terluka dengan membawa ke puskesmas dan rumah sakit terdekat.
Komandan Kodim 0824 Jember Letkol Inf Rudianto mengatakan pihaknya sudah memerintahkan seluruh jajaran Koramil mewaspadai perkembangan situasi di lapangan sejak pagi terkait pertandingan Persebaya vs Persigo Semeru di Stadion JSG karena kedatangan bonek yang cukup banyak.
"Setelah ada bentrok di sejumlah lokasi, kami juga meminta Danramil di masing-masing wilayahnya untuk lebih fokus mengendalikan dan mengamankan situasi di lapangan, sehingga tidak ada bentrok susulan," katanya.
Sementara perwakilan PSHT Jember Jono Wasinudin saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya mengatakan pihaknya masih bersama Polres Jember menenangkan situasi di lapangan, agar tidak terjadi bentrok susulan.
"Saya masih di lapangan bersama Pak Kapolres untuk memantau dan mengawal, sehingga lebih baik konfirmasinya tidak melalui telepon," katanya singkat.