Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Shell Akan Kurangi Sahamnya Di Proyek Energi Belanda

Royal Dutch Shell Plc. bersama mitranya, Eneco Holdings NV dan Mitsubishi Corp., berencana menjual sebagian sahamnya di dua lapangan pembangkit tenaga angin (wind farm) di Belanda.
/Ilustrasi
/Ilustrasi

JAKARTA — Royal Dutch Shell Plc. bersama mitranya, Eneco Holdings NV dan Mitsubishi Corp., berencana menjual sebagian sahamnya di dua lapangan pembangkit tenaga angin (wind farm) di Belanda.

Ketiga perusahaan tersebut berencana mengurangi kepemilikan saham gaubungan mereka di dua lapangan pembangkit tenaga angin yang bernama Borssele III dan IV tersebut sebanyak 45%. Sementara itu, perusahaan mitra lainnya yakni Ban Oord NV tetap mempertahankan porsi kepemilikan sahamnya.

Salah satu sumber yang enggan disebutkan namanya mengatakan, keijakan itu memungkinkan perusahaan-perusahaan tersebut mengurangi pengeluarannya di proyek wind farm. Sebagai gantinya, dana yang biasanya dialokasikan ke pembangkit tenaga angin dapat dialihkan ke proyek baru lain dengan potensi keuntungan lebih tinggi.

Menanggapi isu tersebut, Shell dan kedua mitranya mengatakan tengah mencoba menarik tambahan investor. Namun mereka menolak untuk merinci cara merealisasikan rencananya.

Mereka hanya mengatakan, strateginya adalah berfokus pada pengembangan tahap awal proyek wind farm dan menghindari memegang aset sebagai operasi jangka panjang, yang menawarkan pengembalian yang stabil namun cenderung lambat.

"Langkah ini adalah bagian dari sebuah rencana konsorsium tentang cara terbaik untuk mendanai proyek tersebut secara jangka panjang. Sebab proyek ini membutuhkan modal yang besar," tulis Eneco dalam pernyataan resminya yang juga disetujui oleh Shell dan Mitsubishi, seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (3/10/2017).

Seperti diketahui, lapangan pembangkit tenaga angin di Belanda itu merupakan salah satu proyek pertama Shell di sektor tersebut. Pada Desember lalu, Shell dan mitranya berhasil memenangkan tender yang diadakan Pemerintah Belanda untuk membangun fasilitas pembangkit tenaga listrik tenaga angin sepanjang 22 kilometer dari kota pelabuhan Zeeland di Belanda.

Bloomberg New Energy Finance memperkirakan proyek tersebut memerlukan investasi sebesar US$1,4 miliar pada saat selesai pada 2020. 

 Dengan perhitungan tersebut, pelepasan porsi saham gabungan sebesar 45 % atau setara US$630 juta berpeluang membantu mengurangi  beban pendanaan proyek tersebut.

Kendati demikian, hingga saat ini belum diketahui, bagaimana pembagian pelepasan saham antara Sheel, Mitshubishi dan Eneco dalam proses tersebut. Shell sendiri saat ini memegang 50% kepemilikan saham di proyek tersebut. Sementara itu Eneco 30%, serta Van Oord dan Mitsubishi masing-masing memiliki 10%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper