Kabar24.com, JAKARTA--DPP Partai Golkar hari ini gagal menggelar rapat pleno mendengar jawaban Ketua Umum Setya Novanto atas rekomendasi Rapat Harian pada 25 September lalu yang memintanya berhenti untuk sementara.
Ketua Harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid mengakui sedianya rapat digelar hari ini, namun karena satu alasan diundur menjadi besok, Jumat, 29 September 2017.
Sedangkan agenda rapat adalah mendengar jawaban sang ketua umum atas rekomendasi rapat harian DPP Partai Golkar yang memintanya untuk berhenti sementara.
Dengan pemberhentian sementara itu, ujar Nurdin, jabatan ketua umum Partai Golkar akan dipegang oleh seorang pelaksana tugas.
"Iya diundur besok ya," kata Nurdin kepada wartawan, Kamis (28/9).
Namun, Nurdin Halid tidak menjelaskan alasan diundurnya rapat pleno DPP Partai Golkar itu.
Baca Juga
Meski tidak bersedia menyebutkan alasan pengunduran rapat, Nurdin mengaku hingga kini belum sempat bertemu Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto.
Dia mengaku rencananya akan menemui Novanto hari ini, Kamis (28/9).
Dalam sebuah foto yang beredar di media sosial, Novanto terlihat tengah dirawat di sebuah rumah sakit . Dia terlihat dipasangi alat pendeteksi detak jantung saat didampingi sang istri.
Sebelumnya, Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Partai Golkar Yorrys Raweyai mengatakan elektabilitas Partai Golkar terus menurun setelah Novanto ditetapkan sebaga tersangka kasus korupsi e-KTP oleh KPK.
“Elektabilitas partai menurun karena citra partai yang buruk. Hasil kajian lalu memunculkan sejumlah rekomendasi salah satunya meminta Setya Novanto mundur dari jabatannya,” ujarnya.