Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pakistan dan India Baku Tembak di Perbatasan, Enam Warga Tewas

Baku tembak di sepanjang wilayah perbatasan antara Pakistan dan India yang dipersengketakan menewaskan enam warga sipil dan melukai 30 orang lagi, kata pejabat dari kedua belah pihak pada Jumat, dalam perselisihan terkini antara kedua negara itu.
Polisi India/pakistantoday
Polisi India/pakistantoday

Bisnis.com, ISLAMABAD -  Baku tembak di sepanjang wilayah perbatasan antara Pakistan dan India yang dipersengketakan menewaskan enam warga sipil dan melukai 30 orang lagi, kata pejabat dari kedua belah pihak pada Jumat (22/9/2017), dalam perselisihan terkini antara kedua negara itu.

Aksi tembak tersebut terjadi di perbatasan yang memisahkan Provinsi Punjab Pakistan dari daerah Jammu, Kashmir milik pemerintah India, dan sebagian besar korban dilaporkan berasal dari pihak Pakistan.

Militer Pakistan mengatakan bahwa enam warga sipil tewas dan 26 lagi terluka.

Petugas Polisi India di Jammu mengatakan bahwa sebuah gencatan senjata telah dilanggar oleh pasukan Pakistan, dengan melakukan serangan yang melukai empat warga sipil di pihak india.

Kedua negara mengaku berhak atas keseluruhan wilayah Kashmir, dan telah bertempur sebanyak dua kali untuk memperebutkan Kashmir dari tiga perang yang melibatkan mereka di wilayah Himalaya, sejak pemisahan dan kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Inggris pada 1947.

Pada Juli, empat tentara tewas ketika pihak India melakukan penembakan melintasi Garis Kendali (LoC), yang memisahkan bagian-bagian kendali kedua negara itu di Kashmir, menghantam sebuah kendaraan tentara Pakistan. Para pejabat India membantah terlibat dalam insiden tersebut.

Pada Mei, India menuduh pasukan Pakistan membunuh dua tentaranya yang berpatroli di LoC dan memutilasi tubuh mereka.

Militer Pakistan membantah tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa tidak ada pelanggaran gencatan senjata yang dilakukan.

Kedua belah pihak sebelumnya menuduh masing-masing pihak lawannya telah melanggar gencatan senjata dan melakukan pemenggalan terhadap tentara di masa lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : ANTARA/REUTERS

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper