Kabar24.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo menginginkan adanya integrasi akses jurnal intenasional melalui Perpustakaan Nasional.
Seperti diketahui, selama ini perguruan tinggi memiliki akses jurnal intenasional melalui E-Journal dengan biaya langganan dikenakan langsung ke universitas.
Dengan integrasi penyediaan jurnal internasional lewat Perpusnas, Presiden mengatakan akan jauh lebih hemat dan efisien bagi universitas yang selama ini menyediakan jurnal internasional sendiri.
"Saya juga minta kepada Menristekdikti, jadi nantinya untuk jurnal internasional seluruh perguruan tinggi itu dipusatkan, dilewatkan di Perpustakaan Nasional ini. Kita hitung lebih efisien, murah kalau disatukan jangan sendiri-sendiri," katanya saat meresmikan Perpustakaan Nasional, Kamis (14/9/2017).
Dengan konsep integrasi, Presiden mengatakan akses untuk mendapatkan jurnal internasional akan jauh lebih mudah dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat seluruh Indonesia. "Sudah sekarang semuanya kalau terintegrasi menjadi mudah kalau kita ke sini," katanya.
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pendidikan Nasional, Muhadjir Efendi, Kepala Perpustakaan Nasional, Muh. Syarif Bando, dan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, meresmikan gedung fasilitas layanan Perpustakaan Nasional RI, di Jalan Merdeka Selatan Nomor 11, Kamis, (14/9/2017).
Baca Juga
Layanan bangunan dirancang dengan konsep green building dengan indeks konsumsi energi (IKE) 150 kwh/mm2 per tahun yang hampir sama dengan gedung-gedung di Singapura dan Malaysia.
Pembangunan gedung fasilitas layanan tersebut menggunakan anggaran multi years (2013-2016) yang menelan biaya Rp465,2 miliar.