Kabar24.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo menginstrusikan agar pengelolaan dana menyatakan akan mengalokasikan sebagian Dana Desa sektor pendidikan untuk pembangunan perpustakaan desa.
Hal tersebut dikatakan Presiden usai merespons aspirasi penggiat literasi untuk memajukan perpustakaan desa yang disampaikan oleh Menteri Pendidikan Muhadjir Effendi saat peresmian gedung baru Perpustakaan Nasional, Kamis (14/9/2017).
"Mengenai Dana Desa untuk perpustakaan akan saya urus masalah ini," kata Presiden saat peresmian, Kamis (14/9/2017).
Sebelumnya, Muhadjir mengatakan bahwa pembangunan gedung baru perpustakaan nasional yang memiliki 27 lantai tersebut diharapkan dapat diikuti oleh pengembangan perpustakaan desa di daerah.
"Kami mohon agar sesuai saya menyampaikan aspirasi dari pegiat pustaka bahwa Dana Desa yang dialoksikan untuk pendidikan bisa digunakan untuk fasilitas perpustakaan desa," katanya di tempat yang sama.
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pendidikan Nasional, Muhadjir Efendi, Kepala Perpustakaan Nasional, Muh. Syarif Bando, dan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, meresmikan gedung fasilitas layanan Perpustakaan Nasional RI, di Jalan Merdeka Selatan Nomor 11, Kamis, (14/9/2017).
Konstruksi bangunan terdiri dari 24 lantai dan 3 lantai untuk basement. Presiden Jokowi mengatakan hal tersebut menjadikan Perpusnas RI sebagai perpustakaan tertinggi di dunia.
"Sekarang 27 lantai plus basement, enggak kaget kalau gedung perpusnas ini tertinggi di dunia untuk gedung perpustakaan," katanya.
Layanan bangunan dirancang dengan konsep green building dengan indeks konsumsi energi
(IKE) 150 kwh/mm2 per tahun yang hampir sama dengan gedung-gedung di Singapura dan Malaysia.
Pembangunan gedung fasilitas layanan tersebut menggunakan anggaran multi years (2013-2016) yang menelan biaya Rp465,2 miliar.