Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KRISIS ROHINGNYA : ACT Gandeng Kemensos Kirim Kapal Kemanusiaan ke Bangladesh

Setelah dua kali melabuhkan jangkarnya di Somalia, program Kapal Kemanusiaan yang diinisiasi Aksi Cepat Tanggap akan merapat ke Bangladesh. Sinergi bersama beberapa pihak pun dibentuk, termasuk dengan Pemerintah Indonesia.nn
Seorang pria Rohingya membawa barang-barangnya ke arah perbatasan Myanmar-Bangladesh di Bandarban./Reuters
Seorang pria Rohingya membawa barang-barangnya ke arah perbatasan Myanmar-Bangladesh di Bandarban./Reuters

Kabar24.com, JAKARTA—Setelah dua kali melabuhkan jangkarnya di Somalia, program Kapal Kemanusiaan yang diinisiasi Aksi Cepat Tanggap akan merapat ke Bangladesh. Sinergi bersama beberapa pihak pun dibentuk, termasuk dengan Pemerintah Indonesia.

Pada Senin (11/9/2017), ACT mengadakan pertemuan dengan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di Jakarta terkait Kapal Kemanusiaan untuk Rohingya. Presiden ACT Ahyudin mengatakan strategi menggandeng Kemensos adalah pilihan tepat dalam aksi sosial tersebut.

Ahyudin memaparkan kiprah ACT di pentas kemanusiaan global (sedikitnya di 40 negara) merupakan bagian ikhtiar dalam meneruskan peran strategis mengangkat nama baik bangsa.

“Dukungan terbesar kami datang dari rakyat kecil negeri ini. Terlebih untuk Rohingya, kami memperoleh amanah terbesar sepanjang 12 tahun ACT berdiri,” ujarnya dalam siaran pers, dilansir Selasa (12/9/2017).

Dia mengungkapkan ratusan kardus berisi uang recehan, pecahan seribu hingga sepuluh ribu rupiah, sampai ditolak bank saat mau dibukukan. Artinya, masyarakat kecil lah yang mendukung dan punya kepedulian besar pada kemanusiaan.

“Kaum elitnya, belum mengekspresikan kepedulian. Masih sedikit sekali,” papar Ahyudin.

Fenomena ini membuat bangsa Indonesia punya harapan besar. Kalau rakyat sudah gemar berbagi dan tidak terlalu mencintai hartanya, mereka pasti siap membela negeri ini dari gangguan apa pun.

Kepada Khofifah, Ahyudin mengatakan krisis Rohingya yang semakin memuncak harus disikapi dengan langkah signifikan di pentas global. Menurutnya, Indonesia masih punya wibawa untuk terlibat serius serta memberikan solusi nyata.

Indonesia layak tersinggung jika kiprah negara lain, apalagi dari luar kawasan Asean, lebih berperan. Maka, imbuh Ahyudin, dengan dukungan rakyat, Kapal Kemanusiaan untuk Rohingya harus mendahului menolong para pengungsi yang lari ke Bangladesh.

“Kami memandang Mensos sebagai sosok yang tepat untuk melepas kapal ini dari Tanjung Perak, Surabaya. Bantuan yang diberikan bukan hanya pangan. Setidaknya 1.000 unit hunian sementara akan disiapkan di Bangladesh,” ungkapnya.

Untuk memuliakan pengungsi, ACT segera mewujudkan layanan Humanity Distribution Center. HDC memiliki fungsi seperti 'mal' yang bisa diakses pengungsi sebagai penerima manfaat dengan menggunakan Humanity Card (HC).

Pemilik HC cukup menggunakan kartu tersebut dan memilih sendiri kebutuhannya dalam jumlah tertentu.

Ahyudin menambahkan, kolaborasi rakyat sebagai pemberi amanah, dengan Mensos mewakili pemerintah, menunjukkan kepaduan konkret dan penuh solusi di atas landasan kemanusiaan.

Regulasi bantuan sosial yang mungkin menjadi kendala dalam mempercepat peran penyelamatan harus memperoleh perlakuan khusus.

“Kami yakin, jika regulasi harus memberi dispensasi demi penyelamatan, hal tersebut bukanlah suatu pelanggaran kemanusiaan. Kalau regulasi internasional justru memberi peluang kematian atau kesengsaraan masif, hal inilah yang mencederai nilai-nilai kemanusiaan. Bu Khofifah paham harus bagaimana berperan nyata memuliakan nama bangsa,” ungkap Ahyudin.

Pada pertemuan itu, Khofifah mengapresiasi aksi yang dilakukan ACT. “Saya akan lakukan yang terbaik. ACT sudah menyiapkan bantuan atas nama bangsa, sekaligus kapalnya. Kami coba dukung sebaik dan secepat mungkin. Kami, aparat Kementerian Sosial, sudah biasa tidak kenal libur.”

Dia menambahkan, secepat apa ACT berupaya dan masyarakat mengulurkan bantuan, Kementerian Sosial mencoba mengimbangi. Langkah kemanusiaan membawa nama bangsa, terlebih yang bersifat penyelamatan jiwa.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper