Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenperin Susun Konsep Kendaraan Pedesaan

Kementerian Perindustrian telah menyelesaikan konsep produk dan proses pengembangan kendaraan pedesaan. Hal ini bertujuan agar industri otomotif di Indonesia dipacu agar mampu memproduksi kendaraan berupa alat angkut hasil pertanian dan perkebunan itu.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian telah menyelesaikan konsep produk dan proses pengembangan kendaraan pedesaan. Hal ini bertujuan agar industri otomotif di Indonesia dipacu agar mampu memproduksi kendaraan berupa alat angkut hasil pertanian dan perkebunan itu.

“Tentu konsep kendaraan ini yang mobilitasnya bisa digunakan di seluruh daerah pedesaan. Bentuknya semi pikap, yang belakangnya bisa dipasang alat mesin pertanian dan perkebunan seperti untuk angkat kelapa sawit,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto lewat keterangannya di Jakarta, Sabtu (2/9/2017).

Airlangga mengungkapkan, dua prototipe kendaraan pedesaan yang telah selesai dibangun Kemenperin, disebut Generasi 2A dan Generasi 2B. Purwarupa ini nantinya bisa disempurnakan oleh pelaku industri yang ingin mengembangkannya.

Lebih lanjut, menurut Airlangga, prototipe kendaraan niaga multiguna tersebut telah melalui sejumlah pengujian, di antaranya uji keselamatan di Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor, Kementerian Perhubungan serta pengujian emisi di Balai Termodinamika Motor dan Propulsi, BPPT.

“Sedangkan, melalui Institut Otomotif Indonesia, prototipe ini akan lebih dikembangkan sehingga dapat diproduksi sesuai dengan kaidah-kaidah manufaktur,” tambahnya.

Hingga saat ini sudah ada beberapa perusahaan dalam negeri yang berminat mengembangkan mobil pedesaan, di antaranya, PT. Fin Komodo di Jawa Barat, CV. Karya Hidup Sentosa (produsen traktor Quick) di Yogyakarta, dan PT Astra Otoparts Tbk. di Bekasi yang telah melakukan ekspor perdana mobil pedesaan merek Wintor ke Malaysia.

Airlangga menyampaikan, pihaknya terus menjalin komunikasi dengan pelaku industri otomotif nasional dalam menentukan standardisasi dan melihat peluang pasar ke depan untuk pengembangan kendaraan pedesaan di Indonesia.

Airlangga menjelaskan, dengan melibatkan IKM lokal diharapkan para pengguna mudah mendapatkan spare part di pasaran dan pemilihan teknologinya sesuai kondisi alam dan demografi di Indonesia.

Di samping itu, kendaraan pedesaan ditargetkan menjadi salah satu langkah nyata menopang program pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan. Pasalnya, unsur pendukung untuk pencapaian ketahanan pangan adalah peningkatan produksi.

Selain menjadi alat transportasi yang produktif dan laik jalan, lanjut Airlangga, kendaraan pedesaan akan disiapkan dengan harga terjangkau. Dengan kapasitas mesin di bawah 1.000 cc, kendaraan ini akan dijual lebih murah dari LCGC, di bawah Rp100 juta.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper