Bisnis.com, JAKARTA - Sekjen Partai Golkar Idrsu Marham meyatakan pemecatan pimpinan Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) Ahmad Doli Kurnia telah sesuai dengan prosedur dan disetujui Dewan Pakar, Dewan Kehormatan dan Dewan Pembina.
Menurutnya Partai Golkar tidak bisa membiarkan para kader yang sudah tidak lagi memperhatikan sistem dan aturan-aturan partai. Atas dasar itulah Dewan Kehormatan, Dewan Pembina, dan Dewan Pakar menyampaikan aspirasinya.
“Kita tidak bisa membiarkan kader-kader yang tidak lagi memperhatikan sistem dan aturan-aturan partai," kata Idrus usai melaksanakan ibadah salat Idul Adha di Kantor DPP Partai Golkar, Jumat (1/9).
Idrus menjelaskan, pihaknya menilai langkah yang dilakukan koordinator Gerakan Muda Partai Golkar (GMPG) itu tidak sesuai dengan aturan partai. Di samping itu, Doli juga dinilai sudah menuding lembaga-lembaga lain berkonspirasi terkait kasus korupsi yang melibatkan Ketua Umum Golkar Setya Novanto.
Idrus menuturkan, pihaknya telah memberikan peringatan kepada Doli, tetapi peringatan tersebut tak dipedulikan.
Dalam kaitan Idul Adha, Idrus Marham memaknainya sebagai tahun yang berbarengan dengan tahun politik. "Dikaitkan dengan mendekatnya tahun politik karena kita tahu apabila masuk ke dalam tahun politik biasanya di situ ada kecenderungan mementingkan kelompok, mementingkan kelompok dan biasanya mengorbankan dengan kepentingan-kepentingan bangsa," katanya.
Oleh karena itu, maka salah satu makna dan hikmah dari pada Idul Adha adalah ketika bicara tentang kepentingan bangsa maka kepentingan-kepentingan kelompok ini harus ditinggalkan.
"Dalam bahasa lain kalau Golkar ketika kita bicara tentang merah putih, maka warna-warna lain itu jangan prioritas tetapi yang jadi prioritas itu adalah merah putih dan saya kira itu salah satu makna untuk membangun Indonesia ke depan ini diperlukan pengorbanan," ujarnya.