Bisnis.com, JAKARTA—Lembaga superbodi yang baru dibentuk Pemerintah Venezuela mendapat kritikan keras dari negara-negara Amerika Selatan lainnya dan Pemerintah AS.
Reuters melaporkan Jumat (18/8/2017) waktu setempat, Presiden Nicolas Maduro mensponspori terbentuknya lembaga tersebut bulan lalu di tengah tentangan dari pihak oposisi. Dalam sesi pertamanya pada awal bulan ini, lembaga itu memecat Jaksa Agung Luisa Ortega yang menuding Maduro sebagai pelanggar Hak Asasi Manusia (HAM).
Lembaga superbodi ini memiliki kewenangan untuk mengesahkan regulasi, melampaui posisi kongres yang mayoritas diisi oleh pihak oposisi.
Mercosur, blok negara-negara Amerika Selatan, menyebut lembaga buatan Maduro itu sebagai perebut kekuasaan legislatif. Negara-negara pendiri Mercosur yaitu Brazil, Argentina, Uruguay, dan Paraguay tidak akan mengakui langkah-langkah yang dilakukan lembaga tersebut.
Pernyataan serupa dikeluarkan oleh Pemerintah AS. “Selama rezim Maduro melanjutkan kepemimpinannya sebagai diktator, kami siap menggunakan kekuatan ekonomi dan diplomasi AS untuk mendukung penduduk Venezuela yang menginginkan demokrasinya kembali,” demikian pernyataan Pemerintah AS.
Lembaga baru itu telah mengundang para pemimpin Kongres untuk melakukan pertemuan. Namun, tidak ada pemimpin Kongres yang hadir dan menegaskan lembaga tersebut adalah boneka dan telah merebut kekuasaan mereka.
“Kongres hanya mematuhi konstitusi dan masyarakat. Kami tidak mengakui konstituen lembaga itu, apalagi memosisikan lembaga kami di bawahnya,” papar Freddy Guevara, politisi oposan Maduro dan wakil Kongres, dalam cuitannya di Twitter.