Kabar24.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tampaknya tak kuasa menahan hasrat berpidato politik di depan ribuan anggota Pramuka. Ia bahkan menggunakan kesempatan yang sama untuk menyenggol mantan Presiden AS, Barack Obama.
“Siapa sih yang ingin berbicara tentang politik saat berada di depan anggota Pramuka?” tukas Trump saat ia naik panggung di depan sekitar 40.000 Pramuka dalam acara Jambore Nasional di West Virginia.
Tapi, tak berapa lama kemudian dia melontarkan pidato yang menyerang media berita serta mengenang kemenangannya atas Hillary Clinton dalam kancah pemilihan Presiden AS 2016.
Selama beberapa menit, Trump berbicara tentang undang-undang kesehatan yang diusung kubu Republik. Undang-undang tersebut direncanakan akan melalui proses pemungutan suara di Senat pada Rabu (26/7) waktu setempat. Meski demikian, terdapat ketidakpastian mengenai apakah akan ada cukup banyak anggota partai yang mendukungnya.
Untuk tujuan ini, Trump telah menunjuk Tom Price sebagai menteri kesehatan dan pelayanan masyarakat AS.
“Mudah-mudahan dia akan meraih suara untuk memulai perjalanan kita menuju dilenyapkannya hal mengerikan yang disebut Obamacare ini,” kata Trump usai memperkenalkan Price pada kesempatan tersebut, seperti dikutip dari Bloomberg (Selasa, 25/7/2017).
Serangan Trump terhadap Affordable Care Act (Obamacare) - salah satu pencapaian kebijakan domestik pada periode Obama - disambut tepuk tangan yang meriah di antara kerumunan Pramuka.
Trump bahkan tak sungkan berseloroh bahwa bila Price tidak berhasil meraih suara yang dibutuhkan di Senat, maka ia akan memecatnya.
Beberapa menit berikutnya digunakan oleh Trump untuk mengenang kemenangannya dalam pilpres pada malam 8 November 2016. Menurutnya, Hillary Clinton tidak bekerja cukup keras. Namun, komentarnya sempat terhentikan oleh sekelompok anak yang menanggapinya dengan olokan.
Trump juga memanfaatkan kesempatan itu untuk menyerang mantan Presiden AS, Barack Obama.
“Omong-omong, sekedar bertanya. Apakah Presiden Obama pernah datang ke jambore? Jawabannya pasti tidak, tapi kami akan kembali.”
Sepanjang pidatonya, Trump berulang kali menyampaikan komentar apolitis untuk menginspirasi peserta Jambore dan serangan yang sangat partisan terhadap lawan-lawan politiknya.
Dalam sebuah pernyataan, pihak Boy Scouts of America mengatakan bahwa undangan yang ditujukan kepada Presiden AS untuk mengunjungi Jambore Nasional tersebut adalah tradisi dan sama sekali bukan merupakan dukungan atas suatu partai politik atau kebijakan tertentu.