Kabar24.com, JAKARTA--Sekitar 100 orang pendukung pemerintah Venezuela menyerbu masuk gedung parlemen dan memukuli sejumlah anggota DPR.
Sejumlah saksi mata mengatakan konfrontasi dimulai sesaat setelah sidang paripurna untuk memperingati Hari Kemerdekaan negara itu dilakukan.
Para pendukung pemerintah tiba-tiba menerobos gerbang gedung parlemen sembari membawa tongkat dan pipa besi.
Sementara itu personel polisi militer yang bertugas menjaga keamanan berdiri tanpa berbuat apa-apa.
Julio Borges, seorang politikus Venezuela, merilis cuitan di Twitter bahwa ada lima anggota DPR yang mengalami cedera. Beberapa di antara mereka dibawa ke luar gedung untuk menjalani perawatan.
"Ini tidak seberapa sakit dibanding menyaksikan bagaimana kita kehilangan negara kita setiap hari," ujar Anggota DPR, Armando Armas saat dimasukkan ke ambulans dengan perban berdarah di kepalanya.
Baca Juga
Surat kabar Venezuela, Tal Cual menyebut serangan dilakukan milisi pro-pemerintah yang menamakan diri "Colectivos".
Mereka dilaporkan menembakkan mercon dan petasan saat menerobos masuk gedung parlemen.
Sejumlah anggota DPR yang diserang jatuh ke lantai dan ditendang, tulis Tal Cual, sebagaimana dikutip BBC.com, Kamis (6/7/2017).
Beragam foto dan video yang beredar di media sosial menunjukkan korban penyerangan mengalami luka di kepala.
Setidaknya seorang anggota DPR, Americo De Grazia, digotong ke luar gedung.
Selain anggota DPR, menurut Julio Borges, di dalam gedung parlemen terdapat 108 wartawan, mahasiswa, dan pengunjung.
Sejumlah saksi mata mengatakan beberapa di antara mereka diizinkan ke luar gedung.
Salah seorang dari para penyerbu membawa senjata api.
Menunjukkan dukungan
Aksi serbuan itu terjadi selagi Presiden Nicolas Maduro menyampaikan pidato dalam parade Hari Kemerdekaan.
Sebelumnya, Wakil Presiden Tareck El Aissami mengunjungi gedung parlemen bersama sejumlah menteri dan panglima angkatan bersenjata, Vladimir Padrino Lopez.
Dalam pidatonya, El Aissami mendorong para pendukung presiden datang ke gedung parlemen untuk menunjukkan dukungan terhadap Presiden Maduro.
Saat El Aissami berbicara, kerumunan orang pro-pemerintah telah berada di luar gedung parlemen.