Bisnis.com, DOHA— Qatar telah melayangkan surat tanggapan atas 13 permintaan Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Mesir untuk mencabut kebijakan isolasinya kepada Qatar pada Selasa (4/7/2017).
Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani mengatakan, tanggapan tersebut telah diserahkan melalui pemerintah Kuwait.
“Apa yang Qatar sampaikan berisi inisiatif dan niat baik untuk membentuk solusi konflik secara konstruktif, yakni melalui dialog. Kami yakin tanggapan yang kami berikan telah sesuai dan cukup mewakili posisi Qatar,” kata Al-Thani, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (5/7/207).
Namun demikian, hingga saat ini belum diketahui apa saja isi tanggapan dari Qatar tersebut. Adapun Qatar dan empat negara pemberi 13 syarat tersebut dijadwalkan bertemu dan berdialog pada hari ini.
Sebelumnya, Arab Saudi dan tiga negara sekutunya telah menyetujui permintaan Kuwait untuk memperpanjang batas waktu hingga 48 jam yang sebelumnya jatuh pada Minggu (2/7/2017) agar Doha memenuhi permintaan mereka, menurut sebuah pernyataan bersama yang dilaporkan oleh kantor berita Saudi, SPA.
Sementara itu, meskipun mendapat tekanan besar dari negara-negara Teluk Arab, tak serta merta membuat Qatar menciut. Negara tersebut justru terus akan meningkatkan produksi gas alamnya (LNG) melalui salah satu lapangan LNG terbesar di dunia yang dimilikinya, yakni North Field. Selain itu Qatar juga berencana membangun dan memperluas penambangan LNG di wilayah selatan selama lima hingga tujuh tahun ke depan.
Adapun peningkatan kapasitas produksi di North Field berpeluang meningkatkan sorotan bahkan kemarahan Arab Saudi Cs. yang selama ini memberlakukan sanksi diplomatik ke Qatar. Pasalnya, Iran menjadi salah satu pemegang saham di kilang North Field tersebut.
Seperti diketahui, pemutusan hubungan diplomatik kepada Qatar oleh Arab Saudi dan kawan-kawan salah satunya disebabkan ketidaksukaan mereka atas kedekatan Doha dengan Teheran.
CEO Qatar Petroleum Saad al-Kaab menampik tudingan adanya campur tangan Iran dalam pengembangan kapasitas produksi di North Field. Dia menegaskan bahwa Teheran sama sekali tidak memengaruhi kebijakan terbaru Qatar Petroleum.
Tudingan tersebut di antaranya meningkat karena sehari sebelumnya, Total dari Prancis telah sepakat dengan Iran untuk mengembangkan proyek gas alam milik Iran di South Pars.