Kabar24.com, SAMARINDA -- Kepala Penerangan Kodam VI Mulawarman Kolonel Infanteri Subagyo membenarkan bahwa terdapat 11 warga negara asing (WNA) asal Filipina yang terdampar di Pulau Bunyu, Bulungan, Kalimantan Utara.
"Jadi benar ada, tapi nelayan (tidak ada kaitan dengan ISIS di Marawi), informasinya mesin kapal mereka rusak jadi berlabuh ke pulau terdekat," kata Kapendam VI/Mulawarman Kolonel Inf Subagyo kepada Tempo, saat dihubungi dari Samarinda, Jumat (2/6/2017), terkait WNA asal Filipina yang terdampar tersebut.
Kapal asal Filipina itu berangkat dari Provinsi Tawi-Tawi Filipinan Selatan pada Minggu lalu, 28 Mei 2017 sekitar pukul 04.00 waktu setempat. Warga Filipina tersebut ingin menuju Pulau Setangkai yang masih dalam wilayah Provinsi Tawi-Tawi, Filipina Selatan untuk melanjutkan pekerjaannya sebagai nelayan budidaya rumput laut.
"Informasinya dalam perjalanan cuaca buruk kabut tebal dan kehabisan bahan bakar sehingga terbawa arus dan terdampar di Pantai Pulau Bunyu," kata Subagyo.
Berikut daftar nama WNA Filipina yang terdampar di Bunyu:
Ahiyal RB 39 (L)
Gonceta 80 (P)
Onesimus 58 (L)
Junboy Hernane 26 (L)
Janry Salim 25 (L)
Rayjan Salim 25 (L)
Richard Peleyo 49 (L)
Joshua H Crepo 17 (L)
Marlyn H Credo 17 (P)
Rosmalyn H Adjad 14 (P)
Melia Agad 53 (P)
Cherish Danne A Ramos 15 (P)
Asmad 53 (L)
Iraf 22 (L)
Baca Juga
Sementara, terkait langkah antisipasi TNI terhadap potensi masuknya penyusup Islamic State Iraq and Syriah (ISIS) di Marawi ke Indonesia, intensitas kegiatan kini ditingkatkan, mulai dari wilayah perbatasan hingga ke desa-desa.
Subagyo menjelaskan, pertama adanya satuan tugas pengamanan perbatasan yang terus meningkatkan penjagaan di daerah perbatasan, hingga Babinsa juga aktif memantau perkampungan wilayah mereka masing-masing untuk meminimalisir adanya kemungkinan penyusup dari ISI.
"Semuanya bersatu padu menjaga wilayah, saat ini belum ada penambahan personil karena masih antisipasi saja. Tapi intensitas kegiatan yang kita tingkatkan," kata Subagyo.