Kabar24.com, JAKARTA -- India pada Rabu (17/5/2017), mengatakan akan mengembangkan 10 reaktor air keras buatan dalam negeri untuk meningkatkan kapasitas tenaga nuklir mereka, saat mereka ingin meningkatkan produksi energi bersih.
Kabinet federal yang dikepalai Perdana Menteri Narendra Modi menyetujui rencana untuk membangun reaktor air keras bertekanan tersebut dengan kapasitas gabungan sebesar 7.000 MegaWatt (MW), lebih dari dua kali lipatnya produksi tenaga atom India saat ini yang sebesar 6.780 MW.
“Kapasitas sebesar 7.000 MW akan ditambahkan. Itu akan membantu memproduksi energi bersih,” kata Menteri Energi Piyush Goyal di sebuah konferensi pers.
Rencana unit nuklir itu akan menghasilkan bisnis senilai 700 miliar rupe (sekitar Rp145 triliun) dan menciptakan lebih dari 33.000 lapangan kerja, kata pemerintah
Namun, mereka tidak merinci di mana unit bisnis tersebut akan dibangun atau berapa lama waktu yang diperlukan sampai bisa beroperasi.
Reaktor buatan dalam negeri itu akan dibangun di bawah inisiatif ambisius "Made in India" alias "Buatan India", di mana pemerintah mengatakan hal itu akan meningkatkan kemampuan produksi nuklir India.
Saat ini India mengoperasikan tujuh pabrik nuklir, hampir semua buatan Rusia atau AS.
Secara keseluruhan, India adalah negara ketiga terbesar produsen listrik dan konsumen terbesar keempat dengan kapasitas terpasang 329 GigaWatt,67 persen di antaranya berasal dari energi yang tak terbarukan seperti batu bara.
Negara itu mencanangkan target baru untuk meningkatkan generasi sumber energi listrik terbarukan termasuk menambah tenaga listrik energi surya 100.000 MegaWatt pada 2022, AFP.