Kabar24.com, MATARAM - Pertumbuhan industri di Nusa Tenggara Barat masih didominasi industri skala mikro dan kecil. Tiga sektor yang saat ini banyak digarap adaah industri yang berkaitan dengan industri kreatif seperti kuliner, fashion, dan kriya atau kerajinan.
Sekretaris Dinas Perindustrian NTB Bambang Sugeng mengatakan akan ada dua perusahaan yang akan melakukan investasi kepada industri skala kecil di NTB dengan nilai masing-masing Rp3 miliar hingga Rp4 miliar.
"Ada dua investor lokal yang akan masuk di industri kecil NTB, sekarang sedang melakukan survey untuk menentukan lokasinya," ujar Bambang di Mataram pada Selasa (16/5/2017).
Bambang menyebut ada beberapa sentra industri kecil yang memang sudah mulai mengalami penurunan seperti sentra gerabah di Banyumulek.
Untuk itu, pihaknya mendorong agar para pengrajin gerabah mulai melakukan inovasi baru, salah satunya dengan melakukan perubahan desain serta mulai beralih untuk menggarap interior desain dibanding dengan eksterior desain seperti yang selama ini dilakukan.
Meski demikian, Bambang juga menyatakan salah satu industri yang tengah diminati di NTB adalah potensi bisnis yang ada pada air minum dalam kemasan (air minum dalam kemasan).
NTB, menurutnya, memiliki cukup banyak sumber mata air yang bisa dolah menjadi air minum dalam kemasan yang menghasilkan nilai tambah.
"AMDK saat ini sudah ada 12 perusahaan yang tersertifikasi, ini ada potensi dan prospeknya besar. Tetapi jangan hanya melihat potensi, harus bisa mencari ke mana harus menjual, karena harus ada pasar yang menyerap hasilnya," ujar Bambang.