Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Virus Wannacry Merajalela, AS Dikritik Tajam

Serangan Cyber global yang belum pernah terjadi sebelumnya dan telah menginfeksi komputer di sedikitnya 150 negara memicu gelombang kritik terhadap Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat.
Ilustrasi/youtube
Ilustrasi/youtube

Kabar24.com,JAKARTA- Serangan Cyber global yang belum pernah terjadi sebelumnya dan telah menginfeksi komputer di sedikitnya 150 negara memicu gelombang kritik terhadap Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat.

Salah satu faktor utama yang memungkinkan terjadinya serangan ini adalah cacat pada perangkat lunak Windows buatan Microsoft yang digunakan oleh NSA untuk mengembangkan alat peretas untuk digunakan sendiri oleh institusi tersebut. Alat tersebutpun berakhir di tangan sebuah kelompok misterius bernama Shadow Brokers, yang kemudian mengunggahnya secara daring.

Presiden Microsoft Corp Brad Smith melontarkan kritik tajam terhadap Pemerintah Amerika pada Minggu (14/5/2017) atas tindakannya menimbun celah kelemahan perangkat lunak untuk kemudian digunakan dengan caranya sendiri yang seringkali tak bisa dijamin keamanannya. Dia mencontohkan bocornya alat peretas milik NSA dan CIA baru-baru ini.

"Berulangkali, hasil eksploitasi pemerintah bocor ke ranah publik dan menyebabkan kerusakan yang luas. Skenario ini sama saja dengan kehilangan senjata konvensional seperti Militer Amerika kehilangan rudal Tomahawk," katanya seperti diberitakan Reuters, Selasa (16/5/2017).

Sejumlah raksasa teknologi seperti Google dan Facebook menolak berkomentar terkait hal ini. Namun, beberapa petinggi di dunia teknologi menyebutkan bahwa hal ini mencerminkan pandangan Silicon Valley bahwa pemerintah Amerika terlalu abai dengan keamanan internet demi keinginan untuk meningkatkan kemampuan cyber.

NSA sendiri tidak merespon ketika diminta berkomentar.

NSA sendiri, seperti ditulis Reuters, juga penyedia layanan informasi teknologi lainnya, secara umum berkeinginan untuk menyeimbangkan pengungkapan cacat pada perangkat lunak yang mereka temukan agar tidak menjadi rahasia yang berpotensi di salah gunakan untuk tujuan spionase dan perang cyber.

Pada Senin (15/5/2.17) seorang pejabat administrasi senior membela pemerintah terkait isu penanganan cacat oada perangkat lunak tanpa mengkonfirmasi terkait kemungkinan adanya hubungan antara NSA dengan WannaCry, yang menjadi alat dalam serangan ransomware global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper