Kabar24.com, JAKARTA – Hari ini, warga Korea Selatan beramai-ramai menggunakan hak suaranya untuk memilih seorang pemimpin baru, setelah Presiden Park Geun-hye terguling dari posisinya akibat terlibat skandal korupsi.
Calon presiden dari Partai Demokrat Liberal Korea, Moon Jae-in, yang menyerukan pendekatan moderat terhadap Korea Utara serta ingin mereformasi konglomerat keluarga berkuasa dan mendorong belanja fiskal untuk menciptakan lapangan kerja – difavoritkan untuk menjadi presiden baru.
Pemungutan suara ini akan mengakhiri kevakuman kepemimpinan selama sebulan penuh. Pada Maret, Park digulingkan atas tuduhan penyuapan serta penyalahgunaan kekuasaan.
Ia menjadi presiden terpilih pertama di Korea Selatan yang terpilih secara demokratis dan dimakzulkan dari jabatannya. Saat ini Park berada di dalam penjara untuk menjalani proses pengadilan.
Menurut laporan media lokal, seperti dikutip Reuters (Selasa, 9/5/2017), Park telah menyangkal kesalahan yang dituduhkan padanya. Ia memutuskan untuk tidak memilih meskipun memiliki hak suara.
Moon, yang kalah tipis dari Park dalam pemilihan presiden sebelumnya pada tahun 2012, telah mengkritik dua mantan pemerintah konservatif karena gagal menghentikan perkembangan senjata Korea Utara.
Dia menganjurkan kebijakan dialog dua arah sambil mempertahankan tekanan dan sanksi untuk mendorong perubahan.
Jajak pendapat yang dilakukan oleh perusahaan riset Gallup Korea yang dipublikasikan Rabu lalu menunjukkan dukungan sebesar 38% bagi Moon.
Mengekor di belakangnya adalah penantang utama dari Partai Rakyat, Ahn Cheol-soo, dengan 20%.
Menurut Komisi Pemilihan Umum (National Election Commission/NEC), jumlah pemilih telah mencapai 19,4% pada pukul 11 pagi waktu setempat.
Jumlah pemilih total pun diprediksi mencapai lebih dari 80%, akan menjadi yang tertinggi sejak Presiden Kim Dae-jung terpilih pada tahun 1997.
Kemenangan Moon diperkirakan akan memberikan stabilitas yang sangat dibutuhkan dan diharapkan dapat memperbaiki sentimen pasar pada saat ekspor yang kuat mendukung pemulihan negara dengan ekonomi keempat terbesar di Asia tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
